Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

5+ Alasan Kenapa Bunga Pinjaman Online Sangat Tinggi (2024)

Daftar Isi

5+ Alasan Kenapa Bunga Pinjaman Online Sangat Tinggi 2022

Apa penyebab bunga pinjaman online tinggi ? Bahkan sangat tinggi dibandingkan kredit di bank. Kita kulik alasan dan penyebabnya di 2022.

Alasan utama tingginya bunga pinjaman online adalah tingginya resiko karena proses kredit yang sangat mudah dan cepat, seperti pengajuan pinjaman online hanya butuh KTP, tanpa BI Checking, verifikasi terbatas dan langsung cair dalam waktu beberapa menit saja. Dengan kemudahan itu, datanglah biayanya, yaitu bunga.

Banyak yang komplain dan bahkan sampai menyebut bahwa pinjaman online adalah rentenir digital karena bunga pinjaman yang dianggap sangat tinggi.

Saat ini, ketentuan dari Asosiasi Fintech (AFPI) bahwa bunga maksimum yang bisa dibebankan oleh pinjaman online P2P Lending adalah 0.4% per hari. Asumsi sebulan 30 hari, artinya bunga flat pinjol adalah 12% per bulan atau 144% per tahun.

To be fair, kita mungkin perlu mencari tahu kenapa bunga di pinjaman online bisa setinggi ini. Jauh diatas bunga di KTA bank, yang berkisar di 25% sd 30% an per tahun.

Berikut ini uraian beberapa alasan kenapa bunga pinjaman online tinggi, yaitu berikut ini:

1. Proses Mudah, Hanya Cukup KTP

Proses pengajuan kredit di pinjaman online sangat mudah. Hanya cukup KTP saja, nasabah bisa mengajukan kredit di pinjol.

Kita cukup unduh aplikasi, isi formulir online, upload KTP dan ambil foto selfie, untuk mengajukan pinjaman online. Tidak ada proses yang panjang dan ribet.

Berbeda dengan persyaratan dokumen di pinjaman KTA di bank, yang mewajibkan banyak dokumen dan proses yang lama serta panjang.

2. Tanpa Slip Gaji, Tanpa Banyak Verifikasi

Dari pengalaman mengajukan dan juga mengamati, proses kredit di pinjol tidak meminta nasabah untuk menyampaikan slip gaji atau dokumen penghasilan.

Nasabah cukup mengisi aplikasi pinjaman online, mengupload KTP dan mengambil foto selfie.

Untuk verifikasi, kebanyakan dilakukan lewat telepon ke pemohon dan emergency contact. jarang sekali yang melakukan pengecekan ke kantor atau bahkan kunjungan.

Boleh dikatakan, proses verifikasi di pinjaman online cukup longgar.

3. Tanpa BI Checking

Selama ini, kendala pengajuan pinjaman di bank adalah ditolak akibat hasil BI Checking yang buruk. Bank tidak akan bisa menerima nasabah yang punya catatan hitam di BI Checking.

Dari pengalaman mengajukan pinjaman online, pinjol tidak melakukan pengecekkan ke BI Checking. Mereka mengandalkan database blacklist internal.

Banyak orang yang sebelumnya ditolak pinjaman di bank karena BI Checking, sekarang pengajuan jadi diterima di pinjaman online.

4. Langsung Cair, Bisa Kurang 24 jam Sejak Pengajuan

Karena proses yang lebih mudah, dokumen yang hanya KTP saja, verifikasi terbatas, membuat proses persetujuan dan pencairan pinjaman online bisa dilakukan dalam waktu sangat singkat.

Kami pernah mengalami sendiri bahwa pencairan pinjol dilakukan dalam waktu 3 menit sejak pengajuan di aplikasi selesai.

Hal ini juga diamini oleh orang lain yang punya pengalaman mengajukan kredit ke pinjol. Prosesnya sangat cepat, dalam 24 jam paling lama, uang sudah cair masuk ke rekening.

5. Berbentuk P2P Lending

Pinjaman online memiliki bentuk legal P2P Peer to Peer Lending, yang menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman (lender).

Cara kerja P2P ini berbeda dengan cara kerja perbankan.

Di P2P, pemilik dana lender langsung berhubungan dengan peminjam (borrower). Resiko pinjaman gagal bayar ditanggung sepenuhnya oleh lender.

Kalau di bank, resiko pinjaman gagal bayar ditanggung oleh bank, sementara deposan tidak menanggung resiko tersebut.

Karena Lender menanggung resiko secara langsung di P2P pinjaman online, lender menuntut return yang lebih tinggi untuk mengkompensasi resiko.

Akibat, tuntutan Lender akan return yang tinggi, implikasinya bunga yang dibebankan ke peminjam menjadi lebih tinggi.

Namun, di sisi lain, bentuk P2P Lending memberikan fleksibilitas yang tinggi buat pinjaman online dalam mengucurkan kredit.

Singkatnya, ketentuan regulasi di P2P lending tidak seketat di perbankan. Pinjaman online P2P jadi punya ruang fleksibilitas lebih lebar untuk memberikan kredit.

6. Biaya Operasional Besar karena Limit Kecil

Umumnya, plafon pinjaman online berjumlah kecil, rata - rata dibawah Rp 5 juta. Kita bisa lihat kondisi ini terutama di jenis pinjaman multiguna dana tunai.

Di satu sisi, plafon yang kecil bagus karena memberikan alternatif pinjaman kecil untuk masyarakat. Selama ini, masyarakat sulit pinjam ke bank untuk plafon kecil karena minimum pinjaman  KTA di bank mulai dari Rp 5 juta.

Namun, disisi lain, plafon pinjaman yang kecil, membuat biaya operasional pinjaman online menjadi besar.

Ongkos untuk memproses satu debitur relatif sama. Plafon yang kecil akan menimbulkan biaya operasional lebih besar secara proporsional.

7. Bagaimana Tingkat Bunga Pinjaman Online ke Depannya

Kita harus realistis bahwa bung pinjaman online tidak mungkin serendah bank karena kelembagaan dan struktur funding yang berbeda.

Tidak mungkin bunga pinjol akan sama dengan bank. Bunga pinjol pasti akan lebih tinggi.

Tapi seberapa tinggi bunga pinjaman online dibandingkan bank ?

Seiring dengan terkumpulnya makin banyak data peminjam dan kemampuan analisa kredit scoring yang semakin akurat, kemampuan pinjaman online untuk mengelola resiko akan juga semakIn baik.

Akibatnya, bunga pinjaman online bisa ditekan  lebih rendah dari sekarang karena resiko gagal bayar yang lebih rendah.

Bandingkan Pinjaman Online Terbaik !

Perbandingan berbagai pinjaman online terbaik bnerdasarkan berbagai faktor pilihan

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait