Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan.
Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, mesin atau bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham, reksadana, sukuk, obligasi) merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan.
Pihak - pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu: investor individual dan investor institusional.
Investor individual terdiri atas individu-individu yang melakukan investasi. Sedangkan, investor institusional biasanya terdiri atas perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana, lembaga dana pensiun maupun perusahaan investasi.
Alasan seseorang melakukan investasi adalah:
Seseorang melakukan keputusan investasi perlu mempertimbangkan sejumlah faktor penting.
Alasan utama orang melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan (return). Investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikan.
Return merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.
Perlu dibedakan antara return harapan (expected return) dengan return minimum dan return yang terjadi (realized return). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa depan. Return yang terjadi adalah return yang telah diperoleh investor di masa lalu.
Antara tingkat return yang diharapkan dengan return yang terjadi, mungkin saja berbeda. Perbedaan ini adalah resiko yang harus selalu dipertimbangkan investor ketika berinvestasi.
Risiko adalah kemungkinan return yang terjadi yang berbeda dengan return yang diharapkan. Meskipun harapan adalah keuntungan yang sebesar - besarnya, tetapi investor harus mempertimbangkan resiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut.
Rumus yang terkenal di investasi adalah high risk, high return; low risk, low return. Umumnya, semakin besar return, semakin besar resiko, dan sebaliknya.
Sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap resiko. Investor yang lebih berani akan memilih resiko investasi yang lebih tinggi, yang diikuti oleh harapan tingkat return yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung resiko yang terlalu tinggi, tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi.
Secara teoritis, hubungan antara risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan yang bersifat searah dan linear. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian pula sebaliknya.
Berikut ini adalah hubungan antara resiko dan return berdasarkan instrumen investasi, yaitu:
Bagaimana orang melakukan investasi ? Berikut ini adalah langkah - langkah yang biasa orang lakukan saat membuat keputusan investasi.
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan melakukan investasi. Apa yang orang capai dalam melakukan investasi adalah hal yang ditentukan dalam tahap pertama ini.
Tujuan investasi masing - masing investor bisa berbeda - beda. Misalnya, orang yang ingin berinvestasi untuk tujuan dana pensiun akan berbeda dengan yang berinvestasi untuk biaya anak masuk sekolah.
Tahap kedua ini adalah tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.
Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (sahaam, obligasi, real estate atau sekuritas luar negeri).
Investor juga harus mempertimbangkan keterbatasan seperti besarnya dana yang dimiliki dan beban pajak serta pelaporan yang harus ditanggung.
Strategi portfolio yang dipilih harus sesuai dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portfolio yang bisa dipilih, yaitu:
Setelah menentukan pemilihan strategi portfolio, aktif atau pasif, tahap berikutnya adalah pemilahan aset - aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Pemilihan ini dilakukan dengan mengevaluasi setiap pilihan aset yang tersedia, dengan memperhatikan tujuan investasi.
Tujuan pemilihan aset adalah mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return yang diharapkan yang tertinggi dengan tingkat resiko tertentu, atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat resiko terendah.
Pada tahap ini, investor melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja investasi portofolio atas tujuaan investasi. Tahap ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan perbandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking.
Proses benchmarking tersebut dilakukan dengan membandingkan kinerja portofolio kita dengan portfolio pasar.
Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi