Daftar Isi
Kenaikkan harga emas yang luar biasa tinggi dalam beberapa waktu belakangan ini, membuat banyak orang melirik instrumen satu ini sebagai alat investasi.
Namun, banyak yang merasa terkendala perlu jumlah uang investasi yang besar untuk bisa membeli emas. Belum lagi tempat untuk menyimpan emas secara aman.
Bagaimana cara kita bisa beli emas logam mulia dengan modal hanya Rp 500 ribu sebulan ?
Ini caranya adalah dengan tabungan emas digital yang sekarang banyak ditawarkan di berbagai perusahaan resmi di Indonesia.
Emas digital menawarkan kemudahan tetapi tidak hanya itu tetapi juga yang paling penting adalah beli emas digital hanya butuh dana Rp 5 ribu rupiah.
Ya, minimum investasi di emas digital sangat sangat terjangkau, sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya, dimana sekarang semua orang bisa bisa mulai investasi emas.
Sekarang banyak platform yang memungkinkan pembelian emas digital mulai dari Rp5.000, seperti:
Kamu tinggal buat akun, lalu top up Rp500.000 tiap bulan, dan otomatis dikonversi ke gram emas (misalnya harga emas 1 gram Rp1.300.000 maka kamu dapat sekitar 0,38 gram).
Supaya disiplin, buat jadwal tetap setiap tanggal gajian. Misal: setiap tanggal 1 langsung setor Rp500.000 ke akun tabungan emas.
Dengan begini, kamu nggak tergoda pakai uang itu buat hal lain.
Misal:
Dalam 5 tahun kamu bisa punya sekitar 30 gram emas, setara tabungan Rp39 juta (jika harga emas naik stabil di Rp1,3 juta/gram).
Kalau saldo sudah di atas 5 gram, kamu bisa cetak menjadi emas batangan Antam atau UBS. Atau biarkan tetap digital kalau tujuannya jangka panjang (lebih aman dan bebas biaya cetak).
Banyak orang gagal bukan karena nominal kecil, tapi karena tidak konsisten. Jumlah Rp500.000 sebulan kelihatannya kecil, tapi dalam 10 tahun jadi Rp60 juta kalau harga emas terus naik.
Kita ulas kelebihan dan kekurangan emas digital, supaya tidak terjebak dan tertipu dengan jenis instrumen investasi yang baru ini.
Emas digital adalah jenis emas yang sedang populer ditawarkan berbagai platform online. Menawarkan banyak kemudahan transaksi dengan minimum investasi yang sangat terjangkau.
Namun, emas digital punya sejumlah risiko dan kekurangan. Ini kita harus pahami sewaktu ingin melakukan transaksi.
Sejumlah keuntungan beli emas digital adalah sebagai berikut:
Harga emas digital tidak dipengaruhi ongkos produksi cetak. Hanya murni dari harga emas saja.
Akibatnya, spread harga akan lebih kecil (dibandingkan emas fisik) dan spread sama untuk semua jenis berat logam mulia. Karena tidak ada unsur cetak di dalamnya.
Dalam emas digital, kita bisa beli emas sesuai dengan budget kita. Misalnya, kita punya uang Rp 1 juta, maka jumlah uang tersebut bisa kita belikan emas pada harga yang berlaku saat itu.
Bahkan dengan Rp 100 ribu pun kita sudah bisa beli emas. Hal ini karena bentuknya digital maka jumlah beratnya fleksibel.
Berbeda dengan beli emas fisik yang jumlah gramnya sudah tertentu. Dan tidak fleksibel.
Karena tanpa ongkos cetak, harganya sama untuk setiap gram. Ini berbeda dengan harga emas fisik yang berbeda - beda, tergantung beratnya, dimana makin kecil beratnya maka harga per gram akan makin mahal.
Sangat mudah melakukan jual beli. Cukup dalam genggaman di ponsel.
Tidak perlu keluar rumah. Semuanya bisa dilakukan dari mana saja.
Karena jual beli dilakukan secara online, prosesnya bisa dilakukan kapan saja. Tidak ada batasan waktu untuk itu.
Karena jual beli bisa dilakukan dalam jumlah kecil atau bahkan sesuai dengan jumlah uang yang kita miliki, proses menabung emas menjadi lebih mudah.
Kendala uang yang terbatas, sehingga tidak bisa menabung, praktis tidak terjadi di emas digital. Berapapun uang kita bisa dibelanjakan emas digital.
Salah satu platform aplikasi emas digital bisa menerima pembelian dari Rp 100 ribu. Sangat terjangkau,
Berbeda dengan emas fisik yang harus mulai dari Rp 500 ribuan untuk beli satu keping emas.
Emas fisik dapat dicetak dan diambil di kantor cabang bank atau Pegadaian
Nasabah dapat melakukan penutupan rekening emas melalui Aplikasi Mobile.
Namun emas digital punya sejumlah kelemahan, yaitu:
Kita hanya melihat harga dan berat gramnya di monitor platform. Fisiknya tidak kita pegang.
Karena tidak pegang fisiknya, jika perusahaan bangkrut maka emas akan hilang karena tidak ada wujud yang kita pegang.
Berbeda dengan, misalnya, emas fisik yang bisa dijual meskipun tokonya sudah tutup.
Dalam emas digital, emasnya kita titip ke pihak ketiga, yaitu platform aplikasi tersebut. Artinya, ada risiko di aplikasi tersebut.
Bisa emas hilang atau aplikasi bubar. Meskipun kemungkinannya kecil, tetap risiko tersebut nyata ada.
Emas digital hanya bisa dijual belikan di aplikasi platform dan tidak bisa dijual ke platform lain. Karena tidak bisa cross-platform, kita tidak bisa membanding - bandingkan harga terbaik.
Ini berbeda dengan emas fisik yang bisa dijual di toko mana saja, tanpa ada batasan, sehingga kita bisa mencari harga terbaik.
Ketika aplikasi bubar atau tutup, risikonya emas akan ikut hilang karena posisinya masih di dalam sistem komputer.
Karena kita tidak memegang emas fisik muncul resiko bahwa kita tidak bisa menukar emas digital menjadi emas fisik. Ini resiko yang perlu kita perhitungkan saat menabung di tabungan emas digital.
Berbeda dengan beli emas di toko emas, yang tidak ada banyak biaya tambahan, sementara punya tabungan emas di bank membuat kita harus berbagai biaya, yaitu biaya admin dan biaya penutupan rekening.
Terdapat risiko penundaan transaksi jual emas, jika persediaan emas pada Bank telah mencapai jumlah maksimal.
Terdapat risiko penundaan transaksi beli emas, jika persediaan emas pada Bank habis atau tidak tersedia.
Transaksi jual emas Nasabah dapat dihentikan oleh Bank apabila persediaan emas Bank mencapai limit maksimal. Untuk itu, Nasabah dapat melakukan transaksi jual emas kembali pada hari kerja berikutnya.
Jual emas dilakukan dengan ketentuan minimal transaksi penjualan sebesar 1 gram.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)