
Daftar Isi
Ini adalah hasil melihat perbandingan beberapa solusi asuransi pendidikan untuk mempersiapkan biaya sekolah anak. Mana yang terbaik di 2022 ?
Dalam artikel sebelumnya, saya sudah membahas bahwa terdapat banyak cara untuk menyiapkan dana pendidikan anak. Sebagai orang tua, kita perlu tahu cara-cara tersebut. Sehingga nantinya, bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan.
Untuk melihat mana yang terbaik, saya akan mengambil contoh dari kasus nyata, seorang sahabat yang baru saja mempersiapkan dana pendidikan anaknya. Pengalaman ini akan saya gunakan sebagai bahan belajar kita bersama. Tentu saja, saya sudah minta ijin beliau.
Nama sahabat saya Andi. Umurnya 32 tahun. Punya putri semata wayang, Sabina, umur 1 tahun.
Andi bekerja di bank asing sebagai Senior Manager. Gajinya 20 juta sebulan. Istrinya tidak bekerja. Saat ini Andi belum memiliki perlindungan asuransi jiwa.
Tujuan keuangan Andi adalah ingin memiliki dana pendidikan yang bisa dicairkan di setiap jenjang (SD, SMP, SMA dan Kuliah). Dia sangat sadar bahwa biaya sekolah naik setiap tahun. Apalagi, sekolah incarannya adalah sebuah sekolah nasional plus di bilangan Cilandak, yang biayanya tidak murah.
“Saya siap menyisihkan 5 sd 10% gaji setiap bulan untuk pendidikan Sabina. Tolong dibantu, supaya gaji saya tiap bulan tidak habis gak jelas”, pesan Andi.
Saya menghitung program persiapan dana pendidikan yang bisa diambil oleh Andi. Berikut ini rencananya:
Paling pertama, saya menghitung berapa hasil dan proteksi yang bisa didapatkan, jika Andi mengambil asuransi jiwa unit link. Unit link menyediakan investasi dan proteksi dalam satu paket. Saya minta dibuatkan proposal ke salah satu agen asuransi kenalan saya.
Sengaja saya menyarankan Andi untuk memilih masa pembayaran sampai Sabina selesai kuliah, yaitu 20 tahun. Meskipun unit link memberikan kemungkinkan masa pembayaran lebih pendek, misal 10 tahun, saya tidak menyarankan itu karena masa pembayaran yang pendek akan menggerus hasil investasi sehingga dampaknya dana pendidikan jadi tidak optimal.
Dalam proposal ini, saya juga tidak menyarankan Andi mengambil rider, seperti kesehatan atau penyakit kritis (critical illness) karena adanya rider semakin menggerus hasil investasi dana pendidikan. Ingat, rider itu tidak gratis, ada biaya asuransi tambahan yang harus dibayar dengan memotong nilai investasi.
Untuk investasi, saya menyarankan Andi memilih saham atau ekuitas, dengan asumsi return 14%, sesuai dengan saran return dari asuransi. Karena periode investasi yang cukup panjang, saya berani menyarankan Andi menggunakan saham dengan asumsi return setinggi itu.
Saya tahu beberapa perusahaan asuransi berani mematok asumsi return investasi saham di unit link pada angka diatas 14%, bahkan ada yang diatas 20%. Tapi, lebih baik kita konservatif pada asumsi return, daripada terlalu agresif yang akhirnya tidak terealisasi sesuai yang dijanjikan di proposal.
Hasilnya adalah:
Dalam skema ini, saya memberitahu Andi untuk mengalokasikan sebagian dana membeli asuransi term life dan sebagian lagi untuk berinvestasi di Reksadana secara online (karena bisa mulai dari Rp 100 ribu dan fee-nya gratis).
Jenis reksadana yang dipilih adalah saham, dengan asumsi return 14% mengikuti solusi #1 supaya simulasinya sebanding. Saham dipilih karena memberikan return investasi tertinggi dan cocok dengan periode investasi yang cukup panjang. Masa pembayaran sama dengan solusi #1, yaitu 20 tahun.
Hasilnya adalah:
Seperti dijelaskan dalam artikel lalu, Pro - Graduate adalah produk asuransi yang memberikan manfaat pasti. Berbeda dengan solusi #1 dan #2 yang sifatnya investasi, sehingga hasilnya tidak pasti.
Dalam memilih Pro-Graduate, kita perlu menyampaikan ke pihak asuransi ingin mengambil periode pembayaran yang berapa tahun. Berdasarkan itu, pihak asuransi menghitung jumlah premi dan menentukan berapa jumlah pasti yang bisa ditarik saat anak masuk kuliah.
Hasilnya adalah:
Ketiga solusi dana pendidikan diringkas dalam tabel dibawah ini.
Saya menilai bahwa ketiga solusi tersebut punya keunggulan sbb:
#1 Unit Link - Kemudahan Investasi dan Asuransi.
#2 Reksadana + Term life - Return dan Proteksi Lebih Optimal.
#3 Pro-Graduate - Kepastian (Risiko Rendah) Dana Pendidikan Kuliah.
Hasil ini saya sampaikan kepada Andi. Karena di titik ini, keputusan ada di tangan dia. Mau pilih yang mana? Mana yang menurut dia adalah solusi terbaik?
Begitupun dengan Anda. Ketika sudah ada hasil dari masing-masing solusi, keputusan di tangan Anda untuk memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan.
Baca Juga: Pinjaman Dana Pendidikan Online Cepat Cair.
Sebagai kelanjutan dari artikel sebelumnya, saya membahas bagaimana hasil dari masing-masing solusi. Dengan menggunakan skenario kasus nyata, hasilnya menjadi lebih riil.
Anda bisa menilai sendiri mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dana pendidikan anak. Masih ada pertanyaan? Silahkan tulis di comment, nanti saya akan menjawabnya atau baca artikel-artikel lain.
Ingin tahu lebih jauh, bisa Konsultasi Dana Pendidikan GRATIS.
Daftar Isi
Komentar (375 Komentar)