Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Kamus Double Bottom Pattern

Salah satu pola grafik yang akan kita pelajari kali ini adalah Couble bottom pattern. Pola ini merupakan sinyal perubahan arah tren dari turun menjadi naik, sehingga akan menyerupai huruf "W".

Agar Anda bisa lebih mudah memahaminya, silahkan untuk membaca artikel di bawah ini.

Apa Itu Double Bottom Pattern?

Double bottom pattern adalah pola pembalikan tren bearish menjadi bullish di level support yang sama. Dengan demikian, pola double bottom harus terjadi pada akhir tren turun.

Namun karena level support mulai terbentuk setelah harga menyentuhnya dua kali, maka Anda tidak bisa langsung tahu dan entry saat itu juga. Pastikan harga memantul atau rebound kedua kalinya dari level tersebut secara valid.

Dikarenakan pola ini dimulai dengan tren menurun dan diakhiri dengan tren menaik, pola double bottom dianggap sebagai pola pembalikan arah dari tren sebelumnya. Secara sekilas, pola ini akan membentuk huruf "W" karena harga dua kali menyentuh level terendah yang sama, sebelum berubah menjadi tren naik.

Titik tertinggi rebound setelah bottom pertama dapat Anda jadikan sebagai konfirmator, sekaligus sinyal entry Buy pada pola ini. Untuk mudahnya, Anda bisa menarik garis horizontal atau "neckline" pada titik tertinggi dari rebound tersebut.

Tetapi, untuk mendapatkan dua titik terendah pada level harga sama persis hampir mustahil, maka validasi pola ini cukup berdasarkan level area yang sama saja. Kemudian, pola ini menjadi aktif ketika harga berhasil menembus neckline.

Dengan demikian, pergerakan harga akan berubah dari situasi di mana harga mencapai level terendah dan tertinggi yang lebih rendah, ke situasi di mana harga mulai membentuk level terendah dan tertinggi menjadi lebih tinggi.

Secara umum, jika dua titik terendah terjadi secara berturut-turut dalam jangka waktu pendek, maka itu bisa dianggap berisiko karena menunjukkan kekuatan tren bearish yang sangat kuat dan cenderung melanjutkan penurunan. Oleh karena itu, pola double bottom yang paling efektif ketika dua titik terendah tersebut memiliki jarak tidak terlalu dekat.

Ciri-Ciri Pola Double Bottom Pattern

Sebelum membahas cara trading menggunakan double bottom, pertama-tama Anda perlu mengetahui karakteristiknya terlebih dahulu. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mengidentifikasi dan memahami dinamika di balik pola pembalikan yang kuat ini.

Ciri-Ciri Pola Double Bottom Pattern

Seperti terlihat pada gambar di atas, pola double bottom terbentuk setelah terjadi pergerakan turun yang panjang. Pasar kemudian menemukan pembeli pada tingkat support utama (bawah pertama), lalu menguji kembali resistance baru yang akan menjadi neckline, sampai akhirnya menemukan support lagi (bawah kedua) di level sama.

Kesalahan umum di antara trader pemula adalah mengasumsikan bahwa double bottom telah terbentuk, sebelum pasar benar-benar mengkonfirmasi pola tersebut. 

Bagaimana pasar mengkonfirmasi pola double bottom? Hal ini akan dibahas selanjutnya.

Bagaimana pasar mengkonfirmasi pola double bottom

Silakan perhatikan gambar di atas bahwa pasar saat ini diperdagangkan di atas neckline. Hal tersebut mengkonfirmasi terjadinya penembusan pola double bottom.

Syarat Double Bottom Pattern

Di bawah ini terdapat persyaratan dari pola double bottom itu sendiri. Persyaratan tersebut adalah:

  • Cari dua bagian bawah yang memiliki lebar dan tinggi sama, namun berbeda satu sama lain.
  • Dalam konteks time frame tertentu, jarak antara bagian bawah tidak boleh terlalu kecil atau mepet.
  • Tentukan konfirmasi level harga neckline atau resistance.
  • Menggunakan indikator teknis lainnya sebagai pendukung sinyal bullish double bottom, seperti Moving Averages dan oscillator.
  • Perhatikan risiko saat melakukan trading melawan tren yang kuat.
  • Pola double bottom adalah pola kelanjutan yang mengindikasikan pasar sedang bullish.
  • Sebelumnya terjadi tren naik sebesar 30% atau lebih.
  • Biasanya, pola double bottom terbentuk selama minimal 7 hari.
  • Kedalaman dasar pola tersebut kurang dari 40%.
  • Pola cenderung muncul saat aset bervolatilitas tinggi.
  • Harga terendah kedua tidak boleh lebih rendah dibandingkan yang pertama.
  • Entry Buy yang optimal adalah 10 pips di atas harga puncak pertengahan atau neckline, sehingga membentuk pola huruf W.

Contoh Double Bottom Pattern

Agar Anda dapat memahami pola ini lebih mudah, perhatikan contoh double bottom pattern pada gambar grafik di bawah ini:

contoh double bottom pattern

Dari grafik time frame H4 di atas, kita bisa melihat bahwa pergerakan harga emas turun sejak awal bulan Februari hingga memasuki Maret 2023. Setelah mengalami penurunan tersebut, XAU/USD rebound hingga mencapai resistance baru dan terjadi rejection.

Rejection tersebut membuat harga emas harus turun kembali, menguji harga terendah sebelumnya di awal Maret. Namun seperti yang terlihat, XAU/USD berhasil memantul kembali di level harga terendah pertama.

Ini membuat level tersebut dianggap sebagai level support yang valid atau disebut double bottom. Tetapi ini belum bisa dianggap sebagai double bottom pattern yang valid.

Harga emas yang memantul dari double bottom tersebut harus bisa menembus level resistance sebelumnya atau neckline. Ketika harga emas berhasil menembus atau breakout neckline secara valid (pembukaan candle setelah breakout harus di atas level neckline), maka double bottom pattern bisa digunakan untuk entry BUY.

Lalu bagaimana cara menentukan Take Profit dan Stop Loss pada double bottom pattern? Untuk lebih mudahnya, simak contoh gambar grafik di bawah ini:

Lalu bagaimana cara menentukan Take Profit dan Stop Loss pada double bottom pattern

Cara termudah menentukan Stop Loss untuk strategi trading double bottom pattern ini adalah beberapa (bisa 10-20) pips di bawah double bottom. Sedangkan untuk Take Profit, Anda bisa sesuaikan dengan level tertinggi sebelum tepat sebelum terjadi tren bearish seperti contoh di atas.

Dapat Anda lihat bahwa strategi entry trading menggunakan double bottom pattern di atas bisa menghasilkan keuntungan hampir 100 pips. Sebenarnya, Anda bisa menggunakan pola ini pada time frame berapapun, namun semakin kecil time frame yang digunakan akan semakin banyak noise atau sinyal palsu.

Tips tambahan: Untuk mengantisipasi perubahan tren tiba-tiba setelah terjadi breakout valid, Anda bisa memindahkan Stop Loss ke atas neckline ketika harga telah naik agak tinggi. Dengan demikian, Anda sudah mengunci keuntungan sambil menunggu harga menjemput level Take Profit.

Cara Membaca Double Bottom Pattern

Langkah pertama dan paling penting dalam trading menggunakan pola double bottom adalah, mengidentifikasi target potensial dengan level support dan resistance yang sederhana. Hal ini harus dilakukan terlepas dari pola aksi harga yang terbentuk sebelumnya, namun tetap terukur secara mudah.

Untuk menemukan tujuan pergerakan terukur pada pola double bottom, Anda hanya perlu mengukur jarak dari dua titik bottom ke garis leher dan memperpanjang jarak yang sama ke level masa depan yang lebih tinggi di pasar. 

Sebagai contoh, mari kita lihat bagaimana cara mengukur tujuan terukur pada pasangan mata uang NZD/USD.

bagaimana cara mengukur tujuan terukur pada pasangan mata uang NZD/USD.

Pada gambar di atas, jarak dari double bottom ke neckline adalah 170 pips. Oleh karena itu, kita akan mengukur tambahan 170 pips di atas garis leher untuk menemukan tujuan terukur kita.

Satu hal terakhir yang perlu diperhatikan pada grafik ini adalah bahwa tujuan yang diukur sejalan dengan tingkat sebelumnya di pasar. Hal ini memberikan lebih banyak keyakinan bahwa tujuan yang diukur adalah akurat.

Dapat dilihat bagaimana tujuan terukur dari double bottom low (170 pips) berbaris dengan sempurna dengan level support sebelumnya di pasar. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan terukur dapat menjadi alat yang berguna dalam mengidentifikasi target potensial pada pola double bottom.

Keuntungan Trading Menggunakan Double Bottom Pattern

Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan double bottom pattern pada pasar keuangan. 

Pertama, pola tersebut mudah dikenali hanya dengan melakukan penilaian visual dan menggunakan alat trendline pada platform trading.

Kedua, mudah untuk menggabungkan dengan alat perdagangan lain seperti Fibonacci Retracement, indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI), Momentum, dan Relative Vigor Index (RVI). Ketiga, pola double bottom memiliki tingkat akurasi tinggi dan kerap menghasilkan profit cukup besar.

Double Bottom Pattern merupakan salah satu pola pembalikan bullish terkuat yang ada. Namun karena terdiri dari dua bagian bawah yang sama, pola ini agak jarang ditemui secara umum.

Berkat keefektifan double bottom pattern dalam memprediksi perubahan arah tren, pola ini memberikan level yang jelas untuk Anda entry. Selain itu, neckline yang jelas dapat menjadi pengukur risiko and reward yang ideal.

Apakah Double Bottom Pattern Adalah Bullish?

Double bottom pattern dapat menunjukkan sinyal bullish atau pembalikan tren ke atas. Pola ini terjadi ketika harga aset turun ke titik tertentu, kemudian rebound atau naik kembali sebelum turun lagi dan mencapai level yang sama seperti sebelumnya.

Setelah mencapai level ini, harga kembali naik dan melampaui level rebound sebelumnya, yang menunjukkan bahwa permintaan untuk aset telah meningkat dan harga cenderung naik lebih tinggi. Namun, penting untuk diingat bahwa double bottom pattern bukanlah sinyal bullish yang pasti.

Ada kemungkinan bahwa harga dapat menembus level terendah sebelumnya dan mengkonfirmasi tren bearish yang berlanjut. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan trading, disarankan untuk mengonfirmasi pola ini dengan alat analisis teknis lainnya seperti Volume trading dan indikator Momentum untuk memastikan sinyal yang akurat.

Apa Itu Double Bottom Pattern?

Double Bottom Pattern adalah pola grafik teknis yang sering ditemukan pada analisis teknis pasar keuangan. Pola ini terjadi ketika harga suatu aset turun ke suatu titik tertentu, rebound atau naik kembali sebelum turun lagi dan mencapai level yang sama seperti sebelumnya. Kemudian, harga kembali naik dan melampaui level rebound sebelumnya, yang menunjukkan bahwa permintaan untuk aset telah meningkat dan harga cenderung naik lebih tinggi.

Pola ini dinamakan "double bottom" karena terdiri dari dua titik terendah (bottom) yang berada di level yang sama, dengan leher (neckline) yang menghubungkan kedua titik tersebut. Ketika harga berhasil menembus leher tersebut, maka pola double bottom dianggap telah terkonfirmasi dan kemungkinan besar harga akan bergerak ke arah yang lebih tinggi.

Double Bottom Pattern sering dianggap sebagai sinyal bullish atau pembalikan tren ke atas, namun demikian, pola ini tidak selalu menjamin pergerakan harga yang pasti dan terkadang dapat mengecoh jika tidak dikonfirmasi dengan alat analisis teknis lainnya. Oleh karena itu, sebelum membuat keputusan trading berdasarkan pola double bottom, disarankan untuk menggunakan alat analisis teknis yang lebih lengkap dan komprehensif untuk memastikan sinyal yang akurat.

Berapa Jenis Tipe Double Bottom Pattern yang Ada?

Dalam analisis teknis pasar keuangan, ada dua jenis tipe Double Bottom Pattern, yaitu "Standard Double Bottom" dan "Adam and Eve Double Bottom". Kedua pola ini memiliki karakteristik yang sedikit berbeda, meskipun keduanya memiliki dua titik terendah atau bottom pada level yang sama.

  • Standard Double Bottom 
    Standard Double Bottom adalah jenis pola double bottom yang paling umum. Pola ini terbentuk ketika harga aset mencapai titik terendah (bottom), rebound atau naik kembali ke atas, kemudian turun lagi untuk mencapai level yang sama seperti sebelumnya sebelum kembali naik kembali dan melampaui level rebound sebelumnya. Pola ini sering dianggap sebagai sinyal bullish atau pembalikan tren ke atas.
  • Adam and Eve Double Bottom 
    Adam and Eve Double Bottom adalah jenis pola double bottom yang lebih kompleks dan jarang terjadi. Pola ini terdiri dari dua bottom yang lebih berbeda, yaitu "Adam bottom" yang tajam dan pendek, dan "Eve bottom" yang lebih lebar dan datar. Pola ini menunjukkan perubahan dalam sentimen pasar dari bearish menjadi bullish, dan sering dianggap sebagai sinyal pembalikan tren yang lebih kuat daripada pola double bottom standar.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu