Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Pengalaman Investasi Obligasi SBN ORI Online di myBCA BCA

Daftar Isi

Pengalaman Investasi Obligasi SBN ORI Online di myBCA BCA

Obligasi merupakan instrumen investasi penting karena menawarkan bunga lebih tinggi dari bunga deposito, serta minimum investasi terjangkau mulai dari Rp 1 juta. Tapi banyak yang belum paham cara beli dan jual obligasi.

Padahal sekarang kita bisa beli dan jual obligasi secara online di aplikasi bank.

Kami berbagi pengalaman berinvestasi obligasi lewat aplikasi myBCA Bank BCA.

Kenapa Perlu Beli Obligasi

Alasan utama adalah obligasi menawarkan bunga lebih tinggi dari deposito dan tabungan.

Resikonya juga kecil karena diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.

Dibawah ini daftar obligasi yang pernah ditawarkan pemerintah dan bunga yang diberikan. Nama obligasi terbitan pemerintah adalah ORI.

Tabel Kupon Obligasi Pemerintah ORI dan Suku Bunga

Misalnya, ORI16 ditawarkan dengan kupon (bunga) 6,8% setahun. Obligasi ini jelas aman karena yang mengeluarkan adalah Pemerintah RI dengan bunga cukup tinggi di atas bunga deposito yang hanya di 3% sd 4% atau jauh di atas bunga tabungan bank yang dibawah 1% setahun.

Alasan lain kenapa beli Obligasi adalah berikut ini:

  • Pendapatan kupon dengan tingkat bunga tertentu sampai pada waktu jatuh tempo dan memiliki tanggal jatuh tempo yang pasti
  • Potensi kenaikan/apresiasi terhadap modal awal ketika diperjualbelikan. Berpotensi memperoleh keuntungan (capital gain) bila dijual pada harga yang lebih tinggi dari harga belinya
  • Terdaftar pada bank kustodian atas nama masing-masing nasabah.
  • Dapat dijadikan sebagai jaminan, mengacu kepada syarat dan ketentuan yang berlaku
  • Nilai Pokok Investasi (Principal) dan Bunga wajib dibayarkan oleh Penerbit Obligasi kepada pemegang Obligasi
  • Berbagai pilihan jenis dan tenor yang memberi fleksibilitas untuk membeli obligasi yang sesuai dengan profil risiko dan preferensi Investor.
  • Memiliki Tanggal Jatuh Tempo Yang pasti (sesuai tertera pada prospektus pada awal penerbitan Obligasi)
  • Obligasi tidak hanya dalam mata uang Rupiah tetapi mata uang asing (US$)

Keunggulan Beli Obligasi di BCA

  1. Beli obligasi secara online lewat aplikasi myBCA. Tidak perlu datang ke cabang.
  2. Minimum investasi terjangkau mulai dari Rp 1 juta untuk obligasi Rupiah
  3. Tersedia berbagai macam pilihan obligasi untuk mata uang Rupiah dan US$
  4. Tersedia tools untuk memilih dan memonitor portofolio investasi di aplikasi
  5. Bebas Biaya untuk Pembukaan Rekening Surat Berharga - Penyimpanan Surat Berharga - Transfer Kupon/Imbalan;
  6. Dapat Dijadikan Sebagai Agunan. ORI dan SR dapat dijadikan sebagai agunan untuk pengajuan pinjaman konsumtif & produktif;
  7. Kemudahan Perdagangan di Pasar Sekunder Transaksi beli dan jual dapat dilaksanakan melalui cabang BCA penjual Surat Berharga maupun secara online via Aplikasi myBCA.

Investasi obligasi adalah pilihan yang tepat bagi Investor:

  • Dengan profil risiko konservatif sampai berimbang yang menginginkan pendapatan secara periodik dari kupon obligasi dan potensi kenaikan harga obligasi di pasar sekunder
  • Yang memerlukan tingkat pengembalian tetap, baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang.

Apa itu Obligasi

Obligasi adalah pernyataan surat utang dari penerbit kepada pemegang obligasi dimana penerbit obligasi berkewajiban untuk membayar kupon secara periodik dan mengembalikan pokok hutangnya pada saat jatuh tempo kepada pemegang obligasi.

Obligasi dapat diklasifikasikan berdasarkan Penerbit (Pemerintah & Korporasi), pasar penjualan (Pasar Perdana & Pasar Sekunder) dan Underlying Asset (Konvensional & Syariah/Sukuk).

Obligasi Pemerintah

Obligasi Pemerintah / Negara atau Surat Berharga Nasional (SBN) adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara, diversifikasi sumber pembiayaan dan pengelolaan portofolio utang Negara.

Jenis Obligasi Pemerintah :

  • Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. (Dasar Hukum : UU 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara)
  • Obligasi Negara Ritel (ORI) merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana.
  • Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), atau dapat disebut Sukuk Negara, adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. (Dasar Hukum : UU 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara)
  • Sukuk Negara Ritel (Sukuk Ritel) adalah produk investasi syariah yang ditawarkan oleh Pemerintah kepada individu Warga Negara Indonesia, sebagai instrumen investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan.

Obligasi Korporasi

Obligasi Korporasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Sukuk Korporasi adalah surat berharga yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah dalam mata uang Rupiah maupun asing yang diterbitkan oleh perusahaan baik yang berbentuk badan usaha milik Negara maupun badan usaha swasta.

Obligasi Rupiah dan Valas

Obligasi berdasarkan jenis mata utang, yaitu:

  • Obligasi Rupiah (IDR). Investasi dilakukan dalam Rupiah dengan bunga relatif lebih tinggi.
  • Obligasi US$. Investasi dilakukan dalam US$ dengan bunga relatif lebih rendah.

Cara dan Ketentuan Investasi Obligasi di BCA

  1. Nasabah wajib mempelajari dan memahami seluruh informasi terkait Surat Berharga sebelum melakukan transaksi, termasuk tapi tidak terbatas pada informasi dalam Memorandum Informasi dan/atau Prospektus terkait transaksi obligasi di Pasar Sekunder (jika ada) yang diterbitkan oleh Penerbit.
  2. Transaksi dapat dilakukan melalui cabang BCA penjual Surat Berharga*) maupun secara online via Aplikasi myBCA pada hari bursa sebelum pukul 15.00 WIB
  3. Instruksi transaksi Surat Berharga yang telah Nasabah berikan kepada BCA bersifat mengikat dan tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan oleh Nasabah.
  4. BCA akan mengirimkan Surat Konfirmasi Transaksi ke e-mail Nasabah pada hari transaksi. Apabila nilai transaksi per hari Nasabah > Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan ekuivalen, maka Surat Konfirmasi Transaksi akan dikenakan Bea Meterai sebesar Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah) yang akan didebet dari rekening Nasabah di BCA pada tanggal 10 setiap bulan berikutnya.

Minimum Transaksi Investasi

Ketentuan Minimum Transaksi Investasi Obligasi di BCA Sebesar Rp 1 juta

Minimum investasi adalah Rp 1 juta dan kelipatannya untuk mata uang Rupiah, kemudian US$ 1,000 dan kelipatannya untuk mata uang valas.

Pengalaman Beli Obligasi di myBCA

Pengalaman Beli Obligasi Online lewat aplikasi myBCA

Kami mencoba di aplikasi dan berikut ini step by step prosesnya:

  1. Masuk ke aplikasi myBCA
  2. Pilih Investasi di halaman muka myBCA
  3. Lengkapi Profil Risiko dengan klik Daftar Sekarang.
  4. Pilih Daftar untuk Obligasi, klik Lanjut
  5. Lengkapi semua data yang diminta di form Data Investor dan klik Lanjut
  6. Lengkapi profil risiko dengan menjawab sejumlah pertanyaan
  7. Profil risiko selesai dan siap untuk bisa beli obligasi di myBCA
  8. Klik Obligasi & SBN Pasar Sekunder
  9. Muncul daftar obligasi dan SBN
  10. Klik Beli pada Obligasi & SBN yang ingin dibeli

Fitur Aplikasi myBCA

Sebelum membeli, kita bisa menganalisa dan membandingkan berbagai macam jenis obligasi menggunakan fitur yang disediakan dalam aplikasi.

Daftar Obligasi

Kita bisa melihat daftar semua obligasi yang ditawarkan dan bisa dibeli lewat myBCA. Disini kita bisa dengan cepat melihat info penting, seperti penerbit, tanggal jatuh tempo, bunga kupon dan nama obligasi.

Filter Pilihan

Filter Pemilihan Kriteria Obligasi di BCA

Kita bisa memilih obligasi berdasarkan filter yang disediakan, seperti jangka waktu, mata uang dan lain - lainnya. Dengan bantuan filter, proses memilih dan menganalisa menjadi lebih mudah.

Perbandingan

Perbandingan 3 Obligasi di aplikasi myBCA

Kita dapat membandingkan obligasi yang satu dengan obligasi yang lain berdasarkan berbagai karakteristik, seperti harga beli, bunga, jangka waktu jatuh tempo, mata uang, penerbit dan lain - lainnya.

Maksimum perbandingan adalah 3 obligasi.

Biaya Transaksi

Transaksi beli/jual : Rp27.750,- per transaksi (termasuk PPN), dan sudah termasuk biaya yang dibebankan Bank Indonesia sebesar Rp23.000 (belum termasuk PPN)

Yield to Maturity (YTM) - Indikator Penting

Bagaimana memilih obligasi ? Salah satunya adalah melihat Yield to Maturity (YTM).

YTM menunjukkan besarnya bunga yang akan kita terima jika memegang obligasi atau SBN sampai dengan jatuh tempo.

Intinya, YTM adalah gambaran return yang akan kita peroleh saat berinvestasi di instrumen ini. Tapi perlu dicatat bahwa YTM ini dihitung dengan kondisi bahwa obligasi tidak dijual sampai jatuh tempo.

Rata - rata YTM di Indonesia cukup menarik di rentang 4% sd 6% setahun.

Cara Monitor Kepemilikan Obligasi

Cara Monitor Kepemilikan Obligasi di myBCA

Pencatatan Surat Berharga Bersifat tanpa warkat (scripless) dan kepemilikan dicatat pada Rekening Surat Berharga yang ditatausahakan di Bank Indonesia melalui Sub Registry BCA Kustodian.

Pengecekan kepemilikan Surat Berharga dapat melalui:

  • Aplikasi myBCA (menu Akun Saya – Portofolio Investasi)
  • Cabang BCA penjual Surat Berharga

Kelebihan Investasi Obligasi

Sejumlah kelebihan berinvestasi di instrumen ini adalah

1. Kupon Bunga Diatas Inflasi dan Tabungan

Pemerintah Indonesia akan membayar bunga atau kupon SBN kepada pemegang SBN. Keuntungannya adalah kupon SBN lebih tinggi diatas inflasi dan bunga tabungan.

Saat ini, kupon SBN di +5% setahun.

2. Aman Dijamin Pemerintah Republik Indonesia

Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan dan menjamin pembayaran bunga SBN. Jadi, SBN memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

Boleh dikatakan investasi di SBN adalah bebas resiko karena dijamin pemerintah RI.

3. Minimum Investasi Terjangkau, Mulai Rp 1 juta

Minimum investasi SBN ditetapkan pemerintah sebesar Rp 1,000,000 sd Rp 5,000,000 dan selanjutnya kelipatan dari Rp 1 juta sd Rp 5 juta.

Diharapkan dengan uang antara 1 juta sd 5 juta, publik bisa membeli SBN tanpa membebani keuangan. Angka 1 juta sd 5 juta juga setara dengan rata - rata minimum penempatan deposito yang dipersyaratkan perbankan.

4. Kupon Bunga Diterima Tiap Bulan

Nah, salah satu keunggulan SBN adalah bunga diterima setiap bulan masuk ke rekening pembeli.

Kita tidak perlu menunggu sampai akhir tenor untuk bisa menerima pembayaran bunga.

Setiap bulan, Pemerintah Republik Indonesia akan membayar bunga SBN.

Jadi, SBN bisa menjadi sumber passive income selama paling tidak 3 tahun atau lebih tergantung tenor obligasi pemerintah.

5. Pajak Kupon SBN Lebih Rendah dari Pajak Bunga Deposito

Pajak penghasilan atas bunga SBN ditetapkan lebih rendah dari pajak bunga deposito. Hal ini membuat return riil di SBN menjadi lebih menarik.

Kekurangan Investasi Obligasi

Kita menghadapi sejumlah resiko investasi, yaitu:

1. Risiko gagal bayar

Risiko gagal bayar (default risk) adalah risiko dimana Nasabah/Investor tidak menerima pembayaran dana yang dijanjikan oleh Penerbit pada saat obligasi jatuh tempo.

Khusus Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

2. Risiko pasar (market risk)

Risiko pasar (market risk) adalah potensi kerugian bagi Nasabah/investor apabila terjadi penurunan harga Obligasi di pasar sekunder.

Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila Nasabah/Investor menjual Obligasi di pasar sekunder sebelum tanggal jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.

Risiko pasar dalam Obligasi dapat dihindari apabila obligasi dipegang sampai dengan tanggal jatuh tempo dan atau dijual pada harga jual (pasar) yang lebih tinggi

3. Risiko likuiditas (liquidity risk)

Risiko likuiditas (liquidity risk), adalah potensi kerugian apabila sebelum tanggal jatuh tempo nasabah/Investor mengalami kesulitan dalam menjual Obligasi di pasar sekunder pada tingkat harga (pasar) yang wajar

Risiko ini membuat obligasi tidak semudah deposito atau tabungan untuk dicairkan. Kalau deposito tabungan saat dicairkan, kita akan pasti dapat pokoknya utuh, sementara pencairan obligasi tidak pasti pokok utuh 100% karena tergantung harga obligasi di market ketika kita menjual obligasi. Harga obligasi di market bisa 100% at par, lebih tinggi >100% atau lebih rendah < 100% dari harga awal obligasi.

4. Risiko pelunasan lebih awal oleh Penerbit

Dalam hal terjadi pelunasan lebih awal oleh Penerbit, terdapat risiko dimana Nasabah/Investor akan memperoleh nilai investasi yang lebih rendah dibandingkan nilai pada awal investasi

5. Risiko perubahan peraturan

Risiko yang muncul dikarenakan adanya tanggung jawab Nasabah/Investor untuk menanggung segala perpajakan atas Obligasinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dapat mempengaruhi nilai investasi akhir yang diterima oleh Nasabah/Investor

6. Risiko nilai tukar

Apabila Nasabah/Investor berinvestasi pada Obligasi yang berdenominasi mata uang asing, maka Nasabah/Investor juga akan terpapar pada risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang dapat menyebabkan nilai kupon dan/atau nilai pokok investasi pada saat dikonversikan ke mata uang lokal

7. Risiko Penurunan Rating Obligasi

Risiko penurunan peringkat utang dari lembaga pemeringkat kepada Penerbit karena kondisi perekonomian yang memburuk sehingga harga obligasi mengalami penurunan dan/atau tidak dapat dijual kembali hingga jatuh tempo

8. Obligasi Tidak Dijamin LPS

Investasi pada produk Obligasi bukan merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga pada Bank dan tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan Pemerintah atau penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan.

Kesimpulan

Obligasi menawarkan pilihan investasi yang menarik dan mudah. Bunganya yang cukup tinggi, aman karena diterbitkan pemerintah serta minimum investasi terjangkau.

BCA melalui aplikasi myBCA bisa menjadi salah satu pilihan cara beli jual obligasi.

Tags

Bagikan Melalui

Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu

Komentar (0 Komentar)

Tulis Komentar - Balasan untuk Tito Shadam

Email Anda tidak akan di publish

Batalkan Membalas

Captcha Wajib Diisi

Artikel Terkait