Daftar Isi
Karena belanja menyedot 40% pengeluaran bulanan, pilihan paling masuk akal untuk mengatur keuangan adalah mengelola pengeluaran ini dengan baik. Salah satunya dengan memilih membeli Private Label saat belanja di toko swalayan. Bisa menghemat 20% lebih murah dibandingkan membeli merk lain.`
Tidak percaya? Simak penjelasannya.
Private label adalah merk yang dikeluarkan oleh toko swalayan atau hipermarket itu sendiri. Nama merk-nya menggunakan nama mereka sendiri.
Di dalam toko, umumnya merk ini terlihat cukup menonjol lantaran lumayan sering di promosikan.
Perbedaan yang mencolok dengan merk lain, private label hanya dipasarkan di dalam toko saja. Tidak ada aktivitas iklan di luar toko, misalnya, di televisi, majalah, koran atau kegiatan promosi lain.
Ini membuat private label diketahui di kalangan terbatas, hanya yang belanja di swalayan atau hipermarket tersebut.
Namun, iklan yang minimal justru menguntungkan. Kenapa?
Seperti diketahui, kegiatan promosi dan pemasaran merupakan pengeluaran paling besar dalam komponen biaya produk consumer goods.
Dengan beriklan sangat terbatas, private – label bisa menekan biaya, yang ujungnya menjual dengan harga lebih murah.
Di salah satu toko swalayan, di papan besar persis di pintu masuk dipasang klaim bahwa private –label bisa menghemat sampai 24%. Ada daftar barang dan perbandingan harganya. Sepertinya cukup menyakinkan.
Tidak percaya. Saya coba buktikan sendiri dengan survei kecil – kecilan atas beberapa bahan pokok yang paling sering dibeli saat belanja bulanan di supermarket.
Baca juga: Bagaimana Membangun Kesadaran Lingkungan dalam Keluarga
Ini hasilnya (yang disebut pertama harga private label dan berikutnya barang merk):
Bisa dilihat perbedaan harga yang cukup lumayan.
Meskipun perbedaan harganya tampak tipis, tetapi perlu diingat bahwa ini adalah barang – barang sering sekali kita beli dan rutin. Perbedaan tipis membawa perbedaan yang besar dengan frekuensi pembelian yang rutin dan sering.
Kekhawatiran paling sering disampaikan soal private label adalah kualitas.
Asumsinya, harga murah, maka kualitas pasti jelek. Apalagi, lantaran private label jarang diiklankan di media massa, top of mind kita sebagai customer seringkali sudah tertancap dengan kuat pada merk merk yang dikenal selama ini. Tak kenal, maka tak sayang, begitu kata pepatah.
Apa betul merk private label, kualitas nya lebih buruk?
Cara paling efektif untuk tahu, beli dan pakai. Nanti akan tahu bagaimana antara harga dan kualitas.
Sejauh ini, pengalaman saya, harga dan kualitas berjalan seiring di barang private label. Kualitasnya tidak jauh berbeda dengan barang bermerk.
Namun, soal ini, kembali lagi ke penilaian subjektif masing – masing pihak, yang hanya bisa dibuktikan setelah membeli dan memakai sendiri.
Saya sudah mencoba. Sekarang giliran anda, jika ingin atau harus menghemat pengeluaran bulanan.
Daftar Isi
Komentar (4 Komentar)