Daftar Isi
Buat pengusaha kecil, KUR menjadi pilihan pembiayaan kredit yang ramah bunganya. Salah satunya adalah KUR BNI, yang kita akan bahas cara daftar, syarat pengajuan, kelebihan dan kelemahan pinjaman ini.
KUR BNI menunjukkan bahwa kredit ini menawarkan bunga yang sangat terjangkau dengan kesempatan plafon besar sampai Rp 500 juta. Namun sejumlah persyaratan dari KUR BNI cukup ketat dan spesifik, yang tidak mudah dipenuhi oleh banyak pengusaha.
Bank Negara Indonesia (BNI) menaikkan alokasi dana KUR BNI dari Rp 30,95 triliun pada 2021 menjadi Rp 38 triliun pada 2022.
Kenaikan anggaran KUR ini didukung oleh kinerja BNI yang semakin baik serta permintaan terhadap pinjaman KUR yang meningkat oleh masyarakat.
BNI menawarkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang merupakan program resmi dari pemerintah, untuk mendukung perkembangan bisnis UMKM di Indonesia dengan bantuan pembiayaan modal dan/atau investasi.
BNI membuka plafon KUR mulai dari Rp 10 juta - Rp 50 juta (bagi usaha Mikro) dan/atau maksimal Rp 500 juta (bagi usaha Kecil dan Khusus) per debitur dengan suku bunga 6% sesuai kebijakan terbaru pemerintah.
Debitur dengan pinjaman kurang dari Rp 50 juta tidak wajib melampirkan NPWP dan bebas agunan (jaminan). Namun, bagi debitur yang mengajukan plafon di atas Rp 50 juta wajib melampirkan NPWP berikut fotokopi dokumen agunan seperti bukti kepemilikan tanah, IMB dan PBB, atau BPKP.
Kendati demikian, bank BNI membidik sektor-sektor usaha tertentu dalam penyaluran dana KUR seperti sektor usaha pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa-jasa yang tercantum dalam ketentuan pemerintah terkait KUR Mikro.
Khusus untuk usaha mikro, Anda tidak perlu menyerahkan salinan NPWP untuk pengajuan pinjaman kredit ini.
Sementara itu, tenor (jangka waktu pinjaman) KUR BNI bervariasi, yakni maksimal 3 tahun untuk kredit modal kerja dan maksimal 5 tahun untuk kredit investasi.
Jika Anda mengajukan program ini, Anda akan bebas dari biaya provisi. Namun harus tetap membayar biaya administrasi sebesar Rp 150.000.
Bank BNI juga menetapkan biaya denda tunggakan bagi nasabah yang menunggak membayar cicilan pinjaman sebesar 5% per tahun dari saldo pinjaman yang tertunggak.
Bunga KUR BNI adalah 6% per tahun efektif.
Pinjaman KUR di BNI menawarkan cicilan angsuran yang sangat ringan untuk kredit usaha. Karena bunga di subsidi oleh pemerintah.
Contoh dibawah ini cicilan pinjaman KUR Mikro Bank BNI, dengan simulasi:
Selengkapnya bisa lihat di tabel angsuran KUR BNI Mikro dibawah ini:
BNI menetapkan beberapa kriteria untuk calon debitur KUR sesuai ketentuan yang berlaku sebagai berikut:
Perlu Anda ketahui, apabila ingin mengajukan program KUR ini, Anda harus tercatat tidak sedang menerima program kredit lain dari perbankan maupun pemerintah (kecuali program KUR).
Sementara itu, calon debitur KUR juga harus memiliki izin usaha yang berlaku sesuai ketentuan. Misalnya, bagi perorangan dan badan usaha harus memiliki Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil dari Pemerintah Daerah.
Jika tidak memiliki surat tersebut, Anda dapat mencoba alternatif lain seperti meminta surat keterangan usaha dari kelurahan maupun surat izin lainnya yang menyatakan keberadaan usaha tersebut.
Sedangkan bagi badan usaha di luar butir-butir yang telah disampaikan di atas dapat mengacu pada ketentuan BNI yang berlaku saat ini.
BNI membagi Kredit Usaha Rakyat menjadi 4 jenis sebagai berikut.
Kredit Usaha Rakyat Mikro, yaitu kredit usaha untuk perorangan maupun badan usaha dengan plafon Rp 10 juta – Rp 50 juta tanpa agunan
KUR Kecil, yaitu KUR untuk badan usaha kecil dengan plafon antara Rp 50 juta – Rp 500 juta dengan agunan (jaminan) dan NPWP (plafon > Rp 25 juta)
KUR Penempatan TKI, yaitu jenis kredit usaha untuk TKI dengan negara tujuan tertentu (Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang) dengan plafon maksimal Rp 25 juta tanpa agunan
Kredit Usaha Rakyat Khusus, yaitu kredit usaha bagi kelompok usaha klaster dengan mitra usaha untuk komoditas perkebunan, peternakan, dan perikanan rakyat dengan plafon maksimal Rp 500 juta per kelompok, disertai agunan dan NPWP (plafon > Rp 50 juta)
Melansir BNI, berikut ini dokumen persyaratan untuk mengajukan program Kredit Usaha Rakyat dari bank BNI.
Pengajuan KUR BNI dapat dilakukan secara online maupun offline. Berikut ini ulasannya.
KUR di BNI punya beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pinjaman lain.
Paling utama adalah bunga KUR sangat murah. Hanya 5% - 6% setahun.
Bunga ini disubsidi oleh pemerintah. Jadi bisa sangat terjangkau.
Dari sisi persyaratan, KUR menerima pengusaha dengan pengalaman bisnis 6 bulan. Ini artinya pengusaha pemula bisa mengajukan KUR. Dapat digunakan untuk menambah modal kerja usaha dan kredit investasi.
Untuk plafon, KUR BNI bisa memberikan sampai Rp 500 juta. Jumlah yang cukup fleksibel buat pengusaha.
Jangka waktu pengembalian hingga 5 (lima) tahun. Tenor yang panjang membantu mengelola cicilan per bulan agar tidak terlalu berat.
Terkait agunan, yang biasanya jadi momok debitur, tidak terlalu jadi persyaratan wajib di KUR. Pinjaman KUR cukup fleksibel dalam hal jaminan, tercermin dari berbagai jenis agunan yang bisa diterima dalaam pengajuan KUR di BNI.
Produk KUR cukup luas dan beragam, misalnya bisa untuk TKI dan ada KUR khusus, sehingga bisa memberikan pinjaman dengan spektrum yang luas.
Bahkan untuk mereka yang kena PHK, lalu mulai berbisnis, KUR bersedia memberikan pinjaman tanpa perlu agunan tambahan. Jenis pinjaman yang semacam ini tidak kita temukan di bank komersial.
Yang terakhir, jaringan BNI tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga orang dari berbagai wilayah bisa mengajukan KUR di BNI.
Kelemahan utama adalah persyaratan yang cukup ketat, terutama untuk pengusaha yang sudah punya pinjaman sebelumnya, tidak diperbolehkan untuk mengajukan KUR BNI.
KUR juga tidak bisa untuk pengusaha yang lama usahanya dibawah 6 bulan. Berlaku ketentuan bahwa pengusaha harus punya usaha minimum 6 bulan.
Daftar Isi
Komentar (0 Komentar)