Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Kamus Survivorship Bias

Survivorship bias adalah kesalahan logis yang mempengaruhi pemahaman kita tentang sukses dan kegagalan, sering kali mengarah pada kesimpulan yang salah. Ini adalah kecenderungan untuk fokus pada hasil sukses sementara mengabaikan kegagalan atau yang tidak berhasil melewati proses seleksi. 

Bias ini lazim di berbagai bidang, dari investasi saham hingga studi sejarah, dan dapat secara signifikan mendistorsi persepsi kita tentang realitas.

Pengertian Survivorship Bias

Survivorship bias adalah bias yang terjadi karena kita hanya fokus pada data entitas yang bertahan dan berhasil, sementara entitas yang gagal kita abaikan dari data. 

Akibat bias ini, kita dapat memiliki keyakinan terlalu optimis, walaupun sebenarnya tidak, karena kasus - kasus kegagalan yang diabaikan dari data yang kita analisa. 

Misalnya, ketika  mendengar cerita tentang pengusaha sukses yang putus sekolah, kita mungkin tertarik untuk percaya bahwa putus sekolah adalah jalan menuju sukses. Namun, bahayanya perspektif ini adalah mengabaikan fakta bahwa banyak orang yang putus sekolah dan gagal.

Contoh Implikasi Survivorship Bias dalam Investasi Saham

Salah satu contoh paling terkenal dari survivorship bias berasal dari Perang Dunia II. Matematikawan Abraham Wald ditugaskan untuk mencari tahu di mana sebaiknya menempatkan pelindung di pesawat pengebom agar tidak mudah tertembak oleh musuh. 

Hasil penelitian Wald menemukan bahwa militer hanya fokus pada area di pesawat pada pesawat yang bisa bertahan kembali ke pangkalan, sementara pesawat yang tidak kembali, yang diduga terkena di area yang lain, diabaikan. Contoh ini menggambarkan bagaimana survivorship bias dapat membuat kesimpulan yang salah.

Dalam konteks investasi saham, survivorship bias dapat mengarah pada kesalahan dalam menilai potensi return. 

Ketika mengevaluasi kinerja fund manager atau indeks pasar, jika kita hanya mempertimbangkan perusahaan yang saat ini ada dan mengabaikan yang telah gagal, kita akan mendapatkan persepsi yang salah tentang kinerja fund manager atau indeks tersebut.

Misalnya, jika investor melihat kinerja indeks harga saham selama dekade terakhir, mereka akan melihat peningkatan return yang signifikan. Ini bisa membuat orang percaya bahwa berinvestasi di pasar saham adalah cara pasti untuk meningkatkan keuntungan. 

Sementara, kenyataannya cara melihat seperti ini mengabaikan fakta bahwa banyak perusahaan yang gagal dan dihapus dari indeks. Sehingga, risiko sebenarnya dari berinvestasi di pasar saham lebih tinggi daripada yang kelihatan di data, ketika hanya mempertimbangkan perusahaan yang bisa bertahan.

Pentingnya Mengenali Survivorship Bias

Mengenali survivorship bias sangat penting untuk membuat keputusan yang benar. Apakah kita sedang mempertimbangkan jalur karir, membuat keputusan investasi, atau mengevaluasi strategi yang berbeda, kita perlu menyadari soal data yang tidak kita lihat. 

Dengan mencari cerita kegagalan dan memahami berbagai hasil, kita dapat menghindari jebakan survivorship bias dan membuat penilaian yang lebih akurat.

Kesimpulannya, survivorship bias adalah bias yang umum tetapi sering diabaikan yang dapat secara signifikan mendistorsi persepsi kita tentang sukses dan kegagalan. Dengan memahami dan mengenali bias ini, kita dapat membuat keputusan yang lebih berdasar dan rasional di berbagai area kehidupan kita, termasuk investasi saham.

Penelitian Pendukung

Berikut ini adalah ringkasan dari beberapa penelitian penting tentang survivorship bias:

  1. "Survivorship Bias in the Performance of Investment Newsletters" oleh Mark Hulbert, diterbitkan di Journal of Finance pada tahun 1991. Penelitian ini menunjukkan bahwa survivorship bias dapat menghasilkan penilaian yang berlebihan tentang kinerja investasi. Hulbert menemukan bahwa banyak newsletter investasi yang gagal tidak termasuk dalam penilaian kinerja keseluruhan, yang mengarah pada penilaian yang berlebihan tentang kinerja rata-rata.
  2. "Survivorship Bias and Mutual Fund Performance" oleh Stephen J. Brown, William N. Goetzmann, dan Roger G. Ibbotson, diterbitkan di Review of Financial Studies pada tahun 1995. Penelitian ini menunjukkan bahwa survivorship bias dapat menghasilkan penilaian yang berlebihan tentang kinerja dana mutual. Penulis menemukan bahwa dana yang gagal sering kali dihilangkan dari database, yang membuat penilaian yang berlebihan tentang kinerja rata-rata.
  3. "Survivorship Bias in Performance Studies" oleh Edwin J. Elton, Martin J. Gruber, dan Christopher R. Blake, diterbitkan di Review of Financial Studies pada tahun 1996. Penelitian ini menunjukkan bahwa survivorship bias dapat mempengaruhi penilaian kinerja portofolio. Penulis menemukan bahwa portofolio yang gagal sering kali dihilangkan dari penilaian, yang mengarah pada penilaian yang berlebihan tentang kinerja rata-rata.
  4. "Survivorship Bias in the Historical Returns of Commodity Trading Advisors" oleh Greg N. Gregoriou, Vassilios N. Karavas, dan Fabrice Rouah, diterbitkan di Journal of Futures Markets pada tahun 2002. Penelitian ini menunjukkan bahwa survivorship bias dapat mempengaruhi penilaian kinerja penasihat perdagangan komoditas. Penulis menemukan bahwa penasihat yang gagal sering kali dihilangkan dari penilaian, yang mengarah pada penilaian yang berlebihan tentang kinerja rata-rata.

Cara Menghadapi Survivorship Bias 

Untuk mengatasi survivorship bias dalam investasi saham, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Pahami Survivorship Bias: Langkah pertama untuk mengatasi survivorship bias adalah dengan memahaminya. Survivorship bias terjadi ketika kita hanya mempertimbangkan saham-saham yang telah berhasil dan mengabaikan saham-saham yang gagal. Ini dapat mengarah pada penilaian yang berlebihan tentang kinerja pasar saham.
  2. Analisis Menyeluruh: Saat mengevaluasi kinerja saham atau Reksadana, penting untuk mempertimbangkan semua saham atau Reksadana, termasuk yang telah gagal. Dengan melakukan analisis yang menyeluruh, kita dapat mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja pasar saham.
  3. Diversifikasi Portofolio: Diversifikasi portofolio adalah cara efektif untuk mengurangi risiko survivorship bias. Dengan memiliki berbagai jenis saham dalam portofolio, kita dapat mengurangi risiko yang terkait dengan kegagalan saham tertentu.

Dengan memahami dan mengatasi survivorship bias, kita dapat membuat keputusan investasi yang lebih berdasar dan menghindari penilaian yang berlebihan tentang kinerja pasar saham.

FAQs

  1. Apa itu Survivorship Bias?

    Survivorship Bias adalah bias yang terjadi ketika kita hanya mempertimbangkan hasil yang sukses dan mengabaikan hasil yang gagal. Bias ini sering terjadi dalam berbagai bidang, termasuk investasi saham.

  2. Bagaimana contoh Survivorship Bias?

    Salah satu contoh paling terkenal dari Survivorship Bias adalah dalam penilaian kinerja dana mutual atau indeks pasar. Jika kita hanya mempertimbangkan perusahaan yang saat ini ada dan mengabaikan yang telah gagal, kita mendapatkan persepsi yang miring tentang kinerja dana atau indeks tersebut.

  3. Bagaimana cara menghindari Survivorship Bias?

    Untuk menghindari Survivorship Bias, penting untuk melakukan analisis yang menyeluruh dan mempertimbangkan semua hasil, baik sukses maupun gagal. Selain itu, diversifikasi portofolio dan konsultasi dengan ahli juga dapat membantu mengurangi risiko Survivorship Bias.

  4. Apa perbedaan antara survivor bias dan survivorship bias?

    Survivor bias dan survivorship bias pada dasarnya adalah hal yang sama. Keduanya merujuk pada bias di mana kita hanya mempertimbangkan entitas atau hasil yang telah bertahan atau sukses, sementara mengabaikan yang gagal atau tidak bertahan.

  5. Mengapa Survivorship Bias penting untuk dipahami dalam investasi saham?

    Survivorship Bias penting untuk dipahami dalam investasi saham karena dapat mempengaruhi penilaian kita tentang kinerja pasar saham. Jika kita hanya mempertimbangkan saham yang sukses dan mengabaikan yang gagal, kita bisa mendapatkan persepsi yang berlebihan tentang kinerja pasar saham.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu