Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi
Regression to the Mean adalah fenomena statistik di mana nilai-nilai yang ekstrem pada suatu observasi cenderung bergerak menuju rata-rata pada pengamatan berikutnya. Biasanya fenomena ini dianggap sebagai suatu kesalahan interpretasi yang sering kali membuat orang-orang membuat kesimpulan yang salah tentang hubungan sebab akibat.
Tujuan utama dari 'regression to the mean' adalah untuk menunjukkan bahwa fluktuasi ekstrem dalam data, baik itu tinggi atau rendah, biasanya tidak bertahan dan akan cenderung kembali ke rata-rata jangka panjang.
Menggambarkan bagaimana 'regression to the mean' bekerja bukanlah tugas yang mudah.
Bayangkanlah anda melempar dadu. Jika anda melempar dadu dan mendapatkan angka 6, kemungkinan anda mendapatkan angka 6 lagi di lemparan berikutnya sangat rendah. Lebih mungkin bagi anda untuk mendapatkan angka yang lebih dekat ke rata-rata lemparan dadu, yaitu 3.5. Inilah inti dari 'regression to the mean'.
Seperti banyak konsep lainnya, 'regression to the mean' juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan adalah Konsep ini sangat berguna dalam analisis statistik dan prediksi, karena membantu kita mengantisipasi bahwa nilai-nilai ekstrem cenderung kembali ke rata-rata.
Namun, kelemahannya adalah Dapat menimbulkan bias interpretasi jika tidak dipahami dengan baik. Misalnya, orang mungkin menginterpretasikan perbaikan atau penurunan kinerja sebagai efek dari suatu intervensi, padahal itu bisa jadi hanya fenomena 'regression to the mean'.
Berikut ini adalah beberapa contoh 'regression to the mean':
Mengapa demikian?
Dalam investasi saham, 'regression to the mean' dapat memiliki dampak yang signifikan. Misalnya, saham yang performanya sangat baik pada tahun tertentu, bisa jadi tidak akan mampu mempertahankan kinerja tersebut di tahun berikutnya.
Karena, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nilai-nilai ekstrem dalam data (baik itu tinggi atau rendah) biasanya tidak bertahan dan akan cenderung kembali ke rata-rata jangka panjang.
Ini berarti bahwa kinerja luar biasa dari suatu saham pada tahun tertentu tidak harus menjadi indikator bahwa saham tersebut akan terus berkinerja baik di masa depan.
Penelitian tentang 'regression to the mean' telah banyak dilakukan dan hasilnya sangat beragam.
Salah satu penelitian yang terkenal dilakukan oleh Francis Galton, seorang ilmuwan Inggris yang menemukan bahwa tinggi anak-anak cenderung bergerak kembali ke rata-rata tinggi populasi, tidak peduli seberapa tinggi atau pendek orang tuanya.
Penelitian lainnya telah menunjukkan bahwa 'regression to the mean' juga berlaku dalam bidang investasi. Salah satu studi menemukan bahwa saham dengan kinerja terbaik dalam satu dekade cenderung memiliki kinerja yang lebih rendah pada dekade berikutnya, dan sebaliknya.
'Regression to the mean' adalah konsep yang penting untuk dipahami oleh para investor. Mengetahui dan memahami konsep ini dapat membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih baik dan menghindari kesalahan interpretasi.
Sementara itu, penting juga untuk menyadari bahwa 'regression to the mean' adalah hanya satu dari banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam investasi. Oleh karena itu, selalu bijaksana untuk melakukan penelitian yang menyeluruh dan mempertimbangkan berbagai faktor lain sebelum membuat keputusan investasi.
Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi