Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi
Manusia punya maasalah bias dalam pengambilan keputusan soal masa depan yang serba tidak pasti.
Salah satunya adalah Overconfidence Bias.
Overconfidence Bias adalah fenomena psikologis di mana seseorang meyakini bahwa pengetahuan atau kemampuannya lebih baik daripada kenyataannya.
Ini adalah salah satu bias kognitif yang paling umum dan berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam investasi saham.
Bias overconfidence bekerja dengan membuat kita percaya bahwa kita lebih tahu atau lebih mampu daripada yang sebenarnya. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kurangnya informasi, pengetahuan yang tidak lengkap, atau kepercayaan diri yang berlebihan.
Sebagai contoh, seseorang yang percaya dirinya bisa mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi di jalan raya tanpa mengalami kecelakaan adalah contoh bias overconfidence.
Meskipun mereka mungkin memiliki keterampilan mengemudi yang baik, mereka mengabaikan risiko dan variabel tak terduga yang bisa menyebabkan kecelakaan.
Bias overconfidence bisa berdampak negatif pada pengambilan keputusan. Misalnya, seseorang yang overconfidence bisa membuat keputusan berisiko tinggi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya dengan baik.
Dalam psikologi dan ilmu sosial, bias overconfidence dipelajari sebagai salah satu faktor yang bisa mempengaruhi perilaku dan keputusan seseorang. Pengetahuan tentang bias ini bisa membantu kita memahami dan mengurangi kesalahan dalampengambilan keputusan.
Dalam dunia investasi, bias overconfidence bisa berdampak signifikan. Investor yang overconfidence cenderung mengambil risiko yang lebih besar dan sering kali mengabaikan informasi penting yang bisa mempengaruhi hasil investasi mereka.
Sebagai contoh, seorang investor mungkin meyakini bahwa mereka bisa memprediksi pergerakan pasar saham dengan akurat. Namun, kenyataannya, pasar saham dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit diprediksi, dan overconfidence bisa menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
Salah satu contohnya adalah day trading saham yang sangat tinggi menunjukkan bias ini. Akibatnya, kinerja portofolio tidaka bsiaa optimal.
Penelitian telah menunjukkan bahwa bias overconfidence bisa berdampak negatif pada kinerja investasi. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa investor yang overconfidence cenderung melakukan perdagangan lebih sering, yang bisa mengurangi hasil investasi mereka.
Penelitian tentang bias overconfidence bisa membantu kita memahami bagaimana bias ini bekerja dan bagaimana menguranginya. Misalnya, pengetahuan tentang bias ini bisa membantu investor membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang disebabkan oleh overconfidence.
Bias overconfidence adalah fenomena psikologis yang bisa berdampak negatif pada pengambilan keputusan dan kinerja investasi. Namun, dengan pengetahuan dan pemahaman tentang bias ini, kita bisa mengurangi dampak negatifnya dan membuat keputusan yang lebih baik.
Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi