Kapan kita harus beli dan kapan harus jual ? Bisa menggunakan pola inverted hammer dalam teknikal analysis.
Pola candle Inverted Hammer di level-level kunci bisa menjadi sinyal ideal untuk mencari peluang trading.
Bagaimana strategi entry dengan pola trading ini?
Apa itu Inverted Hammer
Dalam trading, candle pembalikan arah merupakan pola price action penting yang menandakan potensi perubahan sentimen di pasar. Salah satu pola yang berhubungan dengan fenomena ini adalah Inverted Hammer atau biasa disebut sebagai palu terbalik.
Inverted Hammer adalah pola trading bearish reversal dimana shadow atas yang panjang dapat menunjukkan tekanan jual kuat. Namun, jika harga berhasil menembus level resistensi, maka tren bullish kemungkinan akan terjadi.
Reversal tren bearish mungkin terjadi ketika shadow atas yang panjang muncul pada level resistance. Namun, jika harga berhasil menembus level tersebut, maka kemungkinan tren bullish akan terjadi.
Trading Forex dengan Pola Reversal Inverted Hammer
Market harus dalam kondisi menurun.
Terbentuk pola Inverted Hammer.
Cek Inverted Hammer terbentuk di sekitar area Support atau level Fibonacci Retracement.
Letakkan buy stop pending order 1-2 pips di atas Inverted Hammer.
Tempatkan Stop Loss 2-5 pips di bawah Inverted Hammer.
Posisikan target Take Profit tiga kali lipat dari risiko.
Kelebihan Inverted Hammer
Price action sederhana dan mudah dilakukan
Candlestick dengan pola Inverted Hammer mudah dikenali
Risk/Reward solid bila harga bergerak seperti rencana
Kekurangan Inverted Hammer
Reversal tidak muncul karena candles yang noise, meskipun Inverted Hammer telah terbentuk
Win rate 100% jarang terjadi sekalipun reversal harga sudah terlihat.
Pola Inverted Hammer jarang muncul kerap rancu dengan pola Shooting Star.
Tidak dapat dijadikan sebagai acuan utama dalam trading karena boleh jadi merupakan sinyal palsu.
Inverted Hammer cenderung mengabaikan tren sehingga perlu konfirmasi dari sejumlah indikator seperti volume, momentum, petunjuk volatilitas di pasar, atau pun tool pendukung yang sanggup memberikan konfirmasi.
Tidak memberikan indikasi target harga sehingga trader dituntut memiliki acuan indikator lain sehubungan dengan take profit.