Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Kamus Inventory Turnover

Pengertian Inventory Turnover

Inventory turnover adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa sering sebuah perusahaan menjual dan mengganti persediaannya dalam periode tertentu. Ini adalah indikator penting yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaannya dan menghasilkan penjualan.

Rumus Perhitungan Inventory Turnover

Formula untuk menghitung inventory turnover adalah: 

Inventory Turnover = Biaya Barang Terjual (COGS) / Rata-rata Persediaan

Biaya Barang Terjual (COGS) adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang yang dijual selama periode tertentu. Sementara itu, rata-rata persediaan adalah rata-rata nilai persediaan selama periode tersebut.

Contoh Perhitungan Inventory Turnover

Misalkan sebuah perusahaan memiliki COGS sebesar Rp1.000.000.000 dan rata-rata persediaannya adalah Rp200.000.000. Maka, inventory turnover perusahaan tersebut adalah:

Inventory Turnover = Rp1.000.000.000 / Rp200.000.000 = 5 kali

Ini berarti perusahaan tersebut menjual dan mengganti persediaannya sebanyak 5 kali dalam periode tersebut.

Kenapa Inventory Turnover Penting dalam Analisis Saham

Inventory turnover adalah indikator penting dalam analisis saham karena dapat memberikan gambaran tentang efisiensi operasional perusahaan. Perusahaan yang memiliki inventory turnover tinggi biasanya lebih efisien dalam mengelola persediaannya dan cenderung memiliki cash flow yang lebih baik. Ini dapat menunjukkan prospek pertumbuhan yang lebih baik, yang tentunya menarik bagi investor.

Sebaliknya, inventory turnover yang rendah dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki masalah dalam penjualan atau manajemen persediaannya. Ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut menghadapi risiko keuangan.

Kasus Inventory Turnover dalam Analisis Perusahaan Keuangan

Misalkan kita sedang menganalisis sebuah perusahaan keuangan yang juga menjual produk asuransi. Perusahaan ini memiliki COGS sebesar Rp500.000.000 dan rata-rata persediaannya adalah Rp100.000.000. Maka, inventory turnover perusahaan tersebut adalah:

Inventory Turnover = Rp500.000.000 / Rp100.000.000 = 5 kali

Ini berarti perusahaan tersebut menjual dan mengganti persediaannya sebanyak 5 kali dalam periode tersebut. Jika ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan tersebut lebih efisien dalam mengelola persediaannya.

Kekuatan Inventory Turnover

  • Indikator Efisiensi: Inventory turnover dapat menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya.
  • Prediksi Cash Flow: Perusahaan dengan inventory turnover tinggi biasanya memiliki cash flow yang lebih baik.
  • Pengukuran Performa: Inventory turnover dapat digunakan untuk membandingkan performa perusahaan dengan kompetitornya.

Kekurangan Inventory Turnover

  • Tidak Akurat untuk Perusahaan dengan Barang Berbeda:
  • Inventory turnover mungkin tidak akurat jika digunakan untuk membandingkan perusahaan yang menjual barang dengan nilai yang sangat berbeda.
  • Pengaruh Musiman: Inventory turnover bisa dipengaruhi oleh faktor musiman, yang bisa menyebabkan distorsi dalam analisis.
  • Tidak Menggambarkan Kualitas Persediaan: Inventory turnover tidak memberikan gambaran tentang kualitas persediaan perusahaan.

FAQ tentang Inventory Turnover

  1. Apakah hari inventory turnover  yang tinggi itu baik atau buruk?

    Ini tergantung pada jenis industri dan model bisnis perusahaan. Dalam beberapa kasus, hari turnover persediaan yang tinggi dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan. Namun, dalam beberapa kasus lain, ini bisa menunjukkan bahwa perusahaan memiliki terlalu banyak persediaan yang tidak terjual.

  2. Apakah inventory turnover 12 itu baik?

    Angka ini bisa dianggap baik jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Namun, angka ini harus dianalisis dalam konteks bisnis dan industri perusahaan.

  3. Apa artinya rasio inventory turnover 6%?

    Rasio inventory turnover 6% berarti perusahaan menjual dan mengganti persediaannya sebanyak 0.06 kali dalam periode tersebut. Ini bisa dianggap rendah, tergantung pada industri dan model bisnis perusahaan.

  4. Apa artinya inventory turnover rendah?

    Inventory turnover yang rendah bisa menunjukkan bahwa perusahaan memiliki masalah dalam penjualan atau manajemen persediaannya. Ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut menghadapi risiko keuangan.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu