Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Kamus Herding Behaviour Bias

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terpengaruh oleh orang lain dalam pengambilan keputusan dan perilaku kita. Salah satu fenomena psikologis yang melibatkan pengaruh sosial ini dikenal sebagai Herding Behaviour Bias "bias perilaku kawanan." 

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu Herding Behaviour, bagaimana mekanismenya bekerja, mengapa ini bisa berbahaya, dan bagaimana dampaknya pada investasi saham.

Apa itu Herding Behaviour Bias?

Herding Behaviour Bias adalah kecenderungan manusia untuk meniru atau mengikuti tindakan atau pendapat orang lain dalam suatu situasi. 

Ini muncul karena dorongan psikologis untuk mengikuti mayoritas atau untuk menghindari ketidaksesuaian sosial. Manusia secara alami cenderung mencari validasi sosial dan mempertimbangkan tindakan orang lain sebelum membuat keputusan. 

Contoh umum dari bias perilaku kawanan termasuk tren mode, ledakan popularitas produk, atau panik kolektif.

Bagaimana Herding Behaviour Bekerja

Herding Behaviour bekerja melalui berbagai mekanisme psikologis. 

Ketika kita melihat orang lain melakukan atau percaya pada sesuatu, kita cenderung mengasosiasikannya dengan kesuksesan atau kebenaran. Ini memicu kebutuhan kita untuk bergabung dan tidak berbeda dengan kelompok. 

Pemikiran kolektif dan pengambilan keputusan grup juga memainkan peran penting dalam membentuk Herding Behaviour. Dalam  kelompok, orang cenderung menyesuaikan pendapat mereka dengan mayoritas, meskipun mereka sebelumnya memiliki pandangan yang berbeda.

Mengapa Herding Behaviour Buruk

Herding Behaviour dapat memiliki dampak negatif pada pengambilan keputusan individu dan pada pasar keuangan secara keseluruhan. 

Ketika orang mengikuti massa tanpa pertimbangan kritis, mereka dapat kehilangan kemampuan untuk mengevaluasi informasi dengan objektif. 

Hal ini dapat menyebabkan situasi di mana persepsi kolektif yang tidak akurat atau ekspektasi yang tidak realistis, yang dapat menciptakan bubble di pasar keuangan. Misalnya, ketika semua orang menginvestasikan uang mereka dalam suatu saham karena "semua orang melakukannya," harga saham tersebut bisa melesat tinggi secara tidak realistis.

Penelitian tentang Herding Behaviour Bias

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mendukung keberadaan dan efek dari Herding Behaviour. 

Studi telah menunjukkan bahwa orang cenderung mengikuti mayoritas bahkan ketika mereka memiliki pengetahuan atau informasi yang berbeda. 

Dalam eksperimen laboratorium, para peserta acap kali menyesuaikan pendapat mereka dengan pandangan kelompok, meskipun mereka sebelumnya yakin akan pandangan mereka sendiri. Data empiris juga menunjukkan bahwa Herding Behaviour dapat mempengaruhi harga saham dan volatilitas pasar secara signifikan.

Siapa  Pertama Kali Menemukan Herding Behaviour

Herding Behaviour telah menjadi subjek penelitian dalam bidang psikologi dan behaviour economy. 

Salah satu peneliti terkemuka yang pertama kali mengidentifikasi dan menggambarkan fenomena ini adalah psikolog sosial Solomon Asch. 

Melalui serangkaian eksperimen pada tahun 1950-an, Asch menemukan bahwa orang cenderung menyesuaikan pendapat mereka dengan mayoritas, bahkan ketika mayoritas tersebut salah. Kontribusi Asch terhadap pemahaman kita tentang Herding Behaviour sangat penting dan masih relevan hingga hari ini.

Dampak Herding Behaviour pada Investasi Saham

Dalam konteks investasi saham, Herding Behaviour dapat memiliki dampak yang signifikan. 

Ketika investor mengikuti tren pasar tanpa melakukan analisis fundamental yang mendalam, mereka bisa terperangkap dalam perilaku kelompok. 

Hal ini dapat menyebabkan overvalue atau undervalue saham, yang pada gilirannya  menyebabkan gejolak harga dan ketidakseimbangan di pasar. 

Investor yang terlalu dipengaruhi oleh perilaku kelompok juga rentan terhadap keputusan investasi yang impulsif atau emosional, yang dapat mengurangi keberhasilan jangka panjang mereka dalam pasar saham.

Cara Mengatasi Jebakan Herding Behaviour Bias di Investasi Saham

  • investor dapat meminimalkan dampaknya dengan melakukan analisis fundamental yang teliti dan mengandalkan data serta informasi yang obyektif.
  • Investor dapat mengurangi dampak negatif dengan mempertahankan kedisiplinan dan kehati-hatian dalam membuat keputusan investasi. Mereka juga dapat berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang dapat memberikan pandangan independen.

Kesimpulan

Herding Behaviour adalah fenomena psikologis di mana orang cenderung mengikuti mayoritas dalam tindakan atau pendapat mereka. 

Hal ini muncul karena dorongan manusia untuk validasi sosial dan kebutuhan untuk menghindari ketidaksesuaian sosial. 

Bias ini dapat memiliki dampak negatif pada pengambilan keputusan individu dan pasar keuangan secara keseluruhan. 

Investasi saham adalah salah satu area di mana dampak dari perilaku kawanan dapat terlihat dengan jelas. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk menyadari bias ini dan melakukan analisis yang cermat sebelum membuat keputusan investasi.

Pertanyaan Umum soal Herding Behaviour

  • Apakah Herding Behaviour dapat dihindari sepenuhnya dalam investasi saham? Meskipun sulit untuk menghindari sepenuhnya Herding Behaviour, investor dapat meminimalkan dampaknya dengan melakukan analisis fundamental yang teliti dan mengandalkan data serta informasi yang obyektif.
  • Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari Herding Behaviour dalam investasi? Investor dapat mengurangi dampak negatif dengan mempertahankan kedisiplinan dan kehati-hatian dalam membuat keputusan investasi. Mereka juga dapat berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang dapat memberikan pandangan independen.
  • Apakah ada manfaat positif dari Herding Behaviour dalam konteks tertentu? Dalam beberapa situasi, Herding Behaviour  dapat membawa manfaat positif, seperti keputusan cepat dan efisien dalam situasi darurat. Namun, dalam konteks investasi saham, manfaat positifnya sering kali terlupakan oleh risiko yang terkait.
  • Bagaimana peran media sosial dalam mempengaruhi Herding Behaviour? Media sosial dapat memperkuat Herding Behaviour dengan menyediakan platform di mana orang dapat saling mempengaruhi dan meniru tindakan satu sama lain. Informasi dan opini yang disebarkan melalui media sosial juga dapat mempengaruhi persepsi kolektif dan mengintensifkan Herding Behaviour.
  • Apakah ada alat atau strategi yang dapat membantu investor mengurangi dampak perilaku kawanan ini? Investor dapat menggunakan strategi diversifikasi portofolio dan mematuhi prinsip investasi jangka panjang. Selain itu, terlibat dalam komunitas investor yang berbagi pemikiran independen juga dapat membantu mengurangi pengaruh perilaku kawanan.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu