Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi
Apakah Anda pernah merasa yakin bahwa jika sesuatu terjadi terlalu sering dalam jangka waktu tertentu, maka kemungkinan akan berbalik? Apakah Anda pernah berpikir bahwa setelah beberapa kali kalah dalam perjudian, kemenangan pasti akan datang?
Jika ya, maka Anda mungkin terjebak dalam apa yang disebut "Gambler's Fallacy" atau "Kesalahan Penjudi."
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Gambler's Fallacy, bagaimana behaviour bias ini bekerja, mengapa hal ini berbahaya, penelitian apa yang mendukungnya, siapa yang pertama kali menemukannya, dan bagaimana bias psikologis ini mempengaruhi investasi saham.
Gambler's Fallacy adalah kesalahan berpikir yang menyakini bahwa kejadian yang sebenarnya bersifat random akan terjadi mengikuti pola tertentu dengan cara tertentu.
Ini adalah kesalahan kognitif umum yang mempengaruhi cara kita membuat keputusan dan memprediksi hasil berdasarkan informasi yang salah.
Misalnya, seorang penjudi berpikir bahwa setelah kalah berturut-turut, maka selanjutnya mereka akan menang. Ini adalah contoh Gambler's Fallacy karena hasil perjudian bersifat random, yang tidak dipengaruhi oleh hasil sebelumnya. Setiap permainan memiliki peluang yang sama untuk menang atau kalah, dan tidak ada hubungannya dari hasil sebelumnya.
Gambler's Fallacy terjadi ketika kita cenderung mengatribusikan pola atau makna pada kejadian acak. Ini terkait dengan kecenderungan kita untuk mencari pola dalam informasi, bahkan ketika pola tersebut tidak ada atau tidak relevan.
Ketika seseorang terjebak dalam Gambler's Fallacy, mereka berpikir bahwa kejadian acak akan berubah atau berbalik setelah serangkaian kejadian tertentu.
Misalnya, jika seseorang melempar koin dan mendapatkan lima kali kepala berturut-turut, mereka mungkin berpikir bahwa ekor pasti akan muncul pada lemparan berikutnya. Namun, dalam kenyataannya, setiap lemparan memiliki peluang 50:50 untuk menghasilkan kepala atau ekor, terlepas dari hasil lemparan sebelumnya.
Gambler's Fallacy dapat membawa kita pada pengambilan keputusan yang tidak rasional dan berisiko. Keyakinan bahwa kejadian yang sebenarnya acak atau random akan mengikuti pola tertentu dapat menyebabkan kita mengambil keputusan yang berdasar pada asumsi yang salah.
Dalam konteks investasi saham, Gambler's Fallacy dapat mempengaruhi perilaku investor. Seorang investor yang terjebak dalam bias ini mungkin membeli saham karena mereka berpikir bahwa saham tersebut "pasti" akan naik setelah beberapa kali turun. Mereka juga mungkin cenderung menjual saham ketika harga telah naik beberapa kali berturut-turut, berpikir bahwa koreksi harga pasti akan terjadi. Ini bisa menyebabkan keputusan investasi yang tidak berdasar pada analisis fundamental atau kondisi pasar aktual.
Banyak penelitian psikologi dan ilmu perilaku manusia telah dilakukan untuk membuktikan Gambler's Fallacy.
Salah satu penelitian yang paling terkenal soal Gambler's Fallacy dilakukan oleh psikolog Amos Tversky dan Daniel Kahneman pada tahun 1971. Mereka menunjukkan bahwa orang cenderung melihat pola di mana tidak ada pola yang sebenarnya, dan ini berlaku juga untuk kejadian acak.
Penelitian lain yang mendukung adanya Gambler's Fallacy adalah studi tentang perilaku penjudi di kasino dan pasar keuangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang sering kali mengambil risiko yang tidak rasional dan mengandalkan kejadian sebelumnya untuk membuat keputusan yang berisiko.
Gambler's Fallacy pertama kali diidentifikasi oleh ilmuwan sosial dan matematikawan asal Inggris, John Arbuthnot, pada tahun 1710. Dalam bukunya yang berjudul "An Argument for Divine Providence, Taken from the Constant Regularity Observ'd in the Births of Both Sexes," Arbuthnot mengamati pola dalam kelahiran laki-laki dan perempuan di London selama beberapa tahun.
Arbuthnot mengemukakan bahwa jika kelahiran laki-laki dan perempuan dianggap sebagai kejadian acak, maka peningkatan jumlah kelahiran laki-laki dalam beberapa tahun terakhir harus diikuti oleh penurunan untuk menjaga keseimbangan. Namun, melalui analisis statistik, Arbuthnot membuktikan bahwa kelahiran laki-laki dan perempuan tidak mengikuti pola ini.
Ini adalah contoh pertama yang mendokumentasikan kesalahan berpikir yang melibatkan keyakinan pada kejadian acak yang akan berbalik atau mengikuti pola tertentu.
Gambler's Fallacy dapat memiliki dampak yang signifikan pada investasi saham. Investor yang terjebak dalam kepercayaan bahwa harga saham akan berbalik setelah beberapa kali penurunan dapat mempertahankan investasi yang merugi dengan harapan bahwa harga akan naik. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang lebih besar jika harga terus turun atau tidak berbalik sesuai harapan.
Di sisi lain, investor yang terjebak dalam kepercayaan bahwa setelah beberapa kali kenaikan harga akan turun dapat melewatkan peluang investasi yang menguntungkan. Mereka mungkin menjual saham mereka terlalu cepat atau menghindari membeli saham yang sedang dalam tren naik, karena mereka berpikir bahwa harga akan turun.
Penting bagi investor untuk mengenali Gambler's Fallacy dan menghindari pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan yang salah tentang pergerakan harga saham. Sebagai gantinya, keputusan investasi harus didasarkan pada analisis fundamental yang menyeluruh, kondisi pasar aktual, dan strategi investasi yang terencana.
Gambler's Fallacy adalah kesalahan berpikir yang melibatkan keyakinan bahwa kejadian acak akan berbalik atau mengikuti pola tertentu setelah serangkaian kejadian.
Bias ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan di berbagai konteks, termasuk investasi saham. Penting untuk mengen
Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi