Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Kamus Dividend Irrelevance Theory

Apa itu Dividend Irrelevance Theory

Dividend Irrelevance Theory adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan atau harga sahamnya. 

Dalam kata lain, apakah perusahaan membagikan keuntungan sebagai dividen atau mempertahankannya untuk investasi kembali tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Konsep ini pertama kali diajukan oleh ekonom Merton Miller dan Franco Modigliani. 

Kenapa Teori ini Penting di Investasi Saham

Teori ini penting dalam investasi karena memberikan perspektif bahwa investor tidak perlu terlalu fokus pada dividen saat membuat keputusan investasi. Sebaliknya, investor harus lebih memperhatikan faktor lain seperti kinerja keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya.

Dalam konteks investasi saham, teori ini menunjukkan bahwa dividen tidak mempengaruhi imbal hasil total yang diterima investor. Misalnya, jika perusahaan memutuskan untuk tidak membayar dividen dan sebaliknya menginvestasikan kembali keuntungan tersebut, harga saham perusahaan mungkin akan naik. Sebaliknya, jika perusahaan memutuskan untuk membayar dividen, harga saham mungkin tidak akan naik sebanyak jika perusahaan memilih untuk menginvestasikan kembali keuntungan.

Penelitian soal Dividend Irrelevance Theory

Berbagai penelitian telah mendukung teori ini. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Financial Economics menemukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara dividen dan nilai perusahaan. Studi lain yang diterbitkan di Review of Financial Studies menemukan bahwa perusahaan yang membayar dividen tidak memiliki nilai yang lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak membayar dividen.

Problem, Kritik dan Asumsi Teori ini

Dividend Irrelevance Theory menghadapi beberapa kritik dan masalah. 

Salah satu kritik utama adalah asumsi yang digunakan dalam teori ini. Teori ini mengasumsikan bahwa tidak ada pajak atau biaya transaksi, dan bahwa pasar adalah sempurna. Namun, dalam kenyataannya, pajak dan biaya transaksi ada, dan pasar seringkali jauh dari sempurna.

Selain itu, teori ini juga mengabaikan preferensi investor. Beberapa investor mungkin lebih suka menerima dividen karena memberikan aliran pendapatan yang konsisten. Dalam hal ini, dividen bisa menjadi relevan bagi nilai perusahaan karena dapat menarik lebih banyak investor.

Teori ini juga mengabaikan efek sinyal dividen. Dalam banyak kasus, pembayaran dividen dapat diinterpretasikan sebagai sinyal positif tentang kesehatan keuangan perusahaan, yang dapat meningkatkan harga saham.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa teori irrelevance dividen mungkin tidak selalu berlaku. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Financial Economics menemukan bahwa perusahaan yang membayar dividen cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak membayar dividen.

Namun, meskipun ada kritik dan masalah dengan teori ini, teori irrelevance dividen tetap menjadi konsep penting dalam keuangan perusahaan dan investasi. Ini memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana kebijakan dividen dapat mempengaruhi nilai perusahaan, dan mengapa beberapa perusahaan memilih untuk membayar dividen sementara yang lain tidak.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu