Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi
Cross selling adalah strategi pemasaran, dimana perusahaan menjual produk atau layanan tambahan kepada pelanggan yang telah membeli darinya. Jika dilakukan dengan benar, ini bisa menjadi komponen efektif dari strategi pemasaran yang lebih besar.
Anda dapat menyarankan bisnis tentang cara efektif menggunakan penjualan silang dengan memahami kebutuhan pelanggan dan menawarkan produk atau layanan pelengkap. Artikel ini berisi informasi detail tentang cross-selling yang bisa dibaca untuk penjelasan lebih lengkap. Apa yang kamu tunggu? Baca artikel lebih lengkap mengenai definisi cross selling, keuntungan dan strateginya segera!
Cross selling adalah strategi pemasaran yang digunakan untuk menjual produk atau layanan tambahan kepada pelanggan yang telah terdaftar di perusahaan atau membeli produknya. Ini berbeda dari upselling, yang mengacu pada penjualan produk atau layanan yang lebih mahal atau berharga kepada pelanggan.
Misalnya, jika pelanggan membeli laptop di toko elektronik, bisnis tersebut dapat melakukan penjualan silang aksesori laptop seperti tas, mouse, atau keyboard. Untuk meningkatkan kebahagiaan pelanggan dan penjualan bisnis, strategi ini biasanya dilakukan melalui teknik penjualan yang dikhususkan untuk kebutuhan konsumen. Bagaimana sudah paham mengenai cross selling adalah?
Cross-selling memberikan sejumlah keuntungan, antara lain:
Selanjutnya, biaya pemasaran perusahaan bisa ditekan karena tidak perlu lagi mencari pelanggan baru.
Misalnya, jika sebuah perusahaan sudah memiliki pelanggan terdaftar, ia dapat menjual silang dengan menawarkan produk tambahan kepada pelanggan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang untuk iklan dan promosi untuk mendapatkan klien baru.
Manfaat lain dari menawarkan lebih banyak produk kepada klien yang telah mendaftar, bisnis dapat mengembangkan pasarnya. Dengan menawarkan produk tambahan berdasarkan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat memperluas cakupan pasarnya ke pelanggan yang sudah ada, memungkinkan untuk menjangkau pelanggan baru.
Misalnya, jika pelanggan membeli printer di toko elektronik, anda dapat melakukan penjualan silang toner, kartrid, atau kertas berdasarkan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian, perusahaan dapat menjual produk tambahan kepada pelanggannya saat ini dan memperluas jangkauan pasarnya.
Manfaat pertama adalah produk tambahan dapat dijual kepada pelanggan terdaftar, sehingga meningkatkan pendapatan perusahaan. Misalnya, jika pelanggan membeli laptop di toko elektronik, bisnis tersebut dapat melakukan penjualan silang aksesori laptop seperti tas, mouse, atau keyboard. Jadi nilai transaksi per pelanggan naik dan pendapatan perusahaan juga naik.
Dengan menyediakan produk tambahan yang memenuhi kebutuhan mereka, bisnis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat loyalitas pelanggan. Misalnya, jika pelanggan membeli ponsel di toko elektronik, perusahaan mungkin menawarkan casing, pelindung layar, atau power bank yang sesuai. Dengan demikian, pelanggan merasa kebutuhannya terpenuhi, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka akan terus berbelanja di toko tersebut.
Pelanggan yang puas dengan layanan yang mereka terima lebih mungkin untuk terus menggunakan layanan perusahaan, sehingga mengurangi tingkat churn. Dengan menawarkan produk tambahan berdasarkan kebutuhan pelanggan, bisnis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi churn.
Misalnya, jika pelanggan membeli paket internet dari penyedia layanan internet, perusahaan dapat menjual silang layanan tambahan seperti streaming video atau layanan telepon. Bagaimana sudah paham mengenai cross selling adalah? Sebagai pelaku usaha, Anda harus memahaminya sebaik mungkin.
Ada banyak strategi cross-selling yang tersedia, termasuk:
Salah satu cara untuk meningkatkan minat pelanggan dalam membeli produk tambahan adalah dengan memberikan penawaran khusus. Misalnya, menawarkan diskon atau bonus tambahan kepada pelanggan yang membeli produk tambahan. Dengan demikian, pelanggan merasakan manfaat dan lebih cenderung membeli produk tambahan.
Untuk melakukan cross-selling yang efektif, perusahaan harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang pelanggan mereka. Hal ini dapat dicapai dengan memahami riwayat, kebutuhan, dan preferensi pelanggan untuk mengembangkan strategi cross-selling yang tepat.
Misalnya, jika pelanggan memiliki minat pada teknologi tertentu, perusahaan dapat menawarkan produk terkait. Dengan demikian, bisnis dapat memperoleh pemahaman menyeluruh tentang pelanggan dan menyesuaikan penawaran produk dengan kebutuhan mereka. Bagaimana sudah mengerti mengenai cross selling adalah?
Untuk melakukan cross-selling yang efektif, bisnis harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang kebutuhan pelanggan mereka. Misalnya, jika pelanggan membeli ponsel dari toko elektronik, perusahaan dapat melakukan survei kepuasan pelanggan untuk menentukan aksesori ponsel apa yang dibutuhkan pelanggan, seperti casing, pelindung layar, atau power bank. Dengan demikian, perusahaan lebih mampu memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Setelah memahami kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat menawarkan produk pelengkap. Contohnya, jika klien mengeluh baterai ponselnya cepat habis, bisnis mungkin menyarankan power bank sebagai solusinya. Pelanggan lebih cenderung membeli produk tambahan yang ditawarkan ketika mereka merasa dihargai dan kebutuhan mereka terpenuhi.
Cross-selling membutuhkan penggunaan strategi penjualan yang efektif untuk mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk tambahan. Memanfaatkan pertanyaan terbuka, mendemonstrasikan manfaat produk tambahan, dan menciptakan kebutuhan pelanggan adalah contoh teknik penjualan yang efektif.
Pelaku bisnis bisa bertanya kepada pelanggan, "apakah anda ingin menambahkan aksesori telepon, seperti casing atau pelindung layar?" bisnis dapat mengumpulkan informasi dari klien dan memasukkan mereka ke dalam proses pembelian dengan pertanyaan terbuka. Memahami cross selling adalah hal penting.
Anda dapat mencoba meningkatkan cross-selling dengan memanfaatkan sistem crm. Bisnis memanfaatkan platform atau sistem yang disebut CRM(customer relationship management) untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan.
Dengan menggunakan CRM, bisnis dapat melakukan cross-selling secara lebih efektif dengan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menawarkan produk atau layanan pelengkap. Selain itu, CRM dapat membantu bisnis dalam mengukur hasil cross-selling dan mengoptimalkan strategi cross-selling berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi