Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi
Model Black Scholes, yang juga dikenal sebagai model Black-Scholes-Merton (BSM), adalah model matematika yang digunakan untuk menentukan harga teoritis option (opsi) berdasarkan variabel tertentu.
Model ini dikembangkan pada tahun 1973 oleh Fischer Black, Robert Merton, dan Myron Scholes.
Model ini dirancang untuk memberikan kerangka kerja yang dapat digunakan untuk menentukan harga opsi saham.
Dengan memahami bagaimana variabel seperti harga saham saat ini, harga strike, waktu hingga jatuh tempo, tingkat bunga bebas risiko, dan volatilitas mempengaruhi harga opsi, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang opsi mana yang harus dibeli atau dijual.
Formula untuk harga opsi call (C) dalam model Black Scholes adalah: C = SN(d1) – Ke^(-rt)N(d2)
Dan formula untuk harga opsi put (P) adalah: P = Ke^(-rt)N(-d2) - SN(-d1)
Di mana:
Berikut adalah contoh perhitungan menggunakan Model Black Scholes. Misalkan kita memiliki opsi beli (call) dengan data sebagai berikut:
Harga saham saat ini (S) = Rp1.000.000
Harga strike (K) = Rp1.100.000
Waktu hingga jatuh tempo (t) = 1 tahun
Tingkat bunga bebas risiko (r) = 5%
Volatilitas (?) = 20%
Pertama, kita perlu menghitung d1 dan d2 menggunakan rumus berikut:
d1 = [ln(S/K) + (r + ?^2 / 2) * t] / (? * ?t)
d2 = d1 - ? * ?t
Menggantikan nilai-nilai yang diberikan ke dalam rumus, kita mendapatkan:
d1 = [ln(1.000.000/1.100.000) + (0.05 + 0.2^2 / 2) * 1] / (0.2 * ?1) = -0.18232
d2 = -0.18232 - 0.2 * ?1 = -0.38232
Kemudian, kita dapat menghitung harga opsi call (C) menggunakan rumus:
C = SN(d1) – Ke^(-rt)N(d2)
Menggantikan nilai-nilai yang diberikan ke dalam rumus, kita mendapatkan:
C = 1.000.000 * N(-0.18232) - 1.100.000 * e^(-0.05 * 1) * N(-0.38232) = Rp72.003
Jadi, harga teoritis dari opsi beli dengan data yang diberikan adalah Rp72.003.
Model Black Scholes memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan.
Salah satu kekuatan utamanya adalah kemampuannya untuk memberikan kerangka kerja yang stabil dan dapat digunakan untuk menentukan harga opsi. Ini memungkinkan investor untuk mengurangi risiko dengan lebih memahami paparan mereka terhadap pergerakan harga aset yang mendasari.
Namun, model ini juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah asumsi bahwa volatilitas masa depan akan stabil, yang mungkin tidak selalu terjadi dalam realitas pasar. Selain itu, model ini mungkin tidak mempertimbangkan semua jenis opsi dan mungkin kurang fleksibilitas aliran kas berdasarkan proyeksi masa depan dari sekuritas.
Sejak diperkenalkan, model Black Scholes telah menjadi subjek banyak penelitian dan kritik.
Beberapa kritik utama terhadap model ini termasuk asumsi bahwa tingkat bunga bebas risiko dan volatilitas aset yang mendasari adalah konstan, dan bahwa tidak ada biaya transaksi dalam membeli opsi. Penelitian terbaru telah berfokus pada mengatasi beberapa keterbatasan ini dan mengembangkan model yang lebih akurat dan fleksibel.
Model Black Scholes adalah alat yang sangat berguna dalam penilaian opsi, tetapi juga memiliki keterbatasan. Penting bagi investor untuk memahami bagaimana model ini bekerja dan keterbatasannya sebelum menggunakannya dalam pengambilan keputusan investasi.
FAQ's
Model Black Scholes adalah model matematika yang digunakan untuk menentukan harga teoritis dari opsi berdasarkan variabel tertentu. Model ini dikembangkan oleh Fischer Black, Robert Merton, dan Myron Scholes pada tahun 1973.
Tujuan utama dari Model Black Scholes adalah untuk memberikan kerangka kerja yang dapat digunakan untuk menentukan harga opsi saham. Dengan memahami bagaimana variabel seperti harga saham saat ini, harga strike, waktu hingga jatuh tempo, tingkat bunga bebas risiko, dan volatilitas mempengaruhi harga opsi, investor dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang opsi mana yang harus dibeli atau dijual.
Formula untuk harga opsi call (C) dalam model Black Scholes adalah: C = SN(d1) – Ke^(-rt)N(d2). Dan formula untuk harga opsi put (P) adalah: P = Ke^(-rt)N(-d2) - SN(-d1).
Kekuatan utama dari Model Black Scholes adalah kemampuannya untuk memberikan kerangka kerja yang stabil dan dapat digunakan untuk menentukan harga opsi. Namun, model ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti asumsi bahwa volatilitas masa depan akan stabil, yang mungkin tidak selalu terjadi dalam realitas pasar.
Beberapa kritik utama terhadap Model Black Scholes termasuk asumsi bahwa tingkat bunga bebas risiko dan volatilitas aset yang mendasari adalah konstan, dan bahwa tidak ada biaya transaksi dalam membeli opsi.
Penelitian terbaru telah berfokus pada mengatasi beberapa keterbatasan Model Black Scholes dan mengembangkan model yang lebih akurat dan fleksibel.
Daftar Isi
Tidak ada Daftar Isi