Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Kamus Piutang

Apa yang kamu tahu tentang Piutang?. Pasti sebagian besar dari kalian akan menganggap piutang sama dengan hutang.

Hutang dan Piutang adalah adalah dua sesuatu yang berbeda sehingga jangan sekali kali kalian samakan.

Pengertian Piutang

Piutang adalah hak pembayaran atas jasa yang sudah dilakukan perusahaan. Saat perusahaan mengeluarkan piutang, pencatatannya masuk dalam akun kredit.

Piutang merupakan transaksi dengan jatuh tempo tertentu berdasarkan kesepakatan pihak debitur (yang berhutang) dan kreditur (pemberi hutang).

Tanggal jatuh tempo penting guna menjaga stabilitas arus kas perusahaan. Selain itu, penentuan jatuh tempo juga akan memudahkan akuntan dalam menyusun jurnal keuangan periodik.

Hutang Vs Piutang

Perbedaan hutang dan piutang sangatlah jelas. Hutang merupakan kewajiban pembayaran atas jasa yang telah diterima, sedangkan piutang berarti sebaliknya.

Sementara itu, piutang adalah hak pembayaran atas jasa yang sudah dilakukan perusahaan. Saat perusahaan mengeluarkan piutang, pencatatannya masuk dalam akun kredit.

Sedangkan saat piutang dibayar, akunnya pun dipindah menjadi debit. Dari segi laporan neraca, piutang termasuk dalam aset lancar.

Bahasa Jakselnya dari piutang adalah “Tagihan yang wajib dibayar” sebelum masa jatuh tempo.

Ciri-Ciri Piutang

1. Punya Tanggal Jatuh Tempo

Piutang adalah transaksi dengan jatuh tempo tertentu berdasarkan kesepakatan pihak debitur (yang berhutang) dan kreditur (pemberi hutang).

Tanggal jatuh tempo penting guna menjaga stabilitas arus kas perusahaan. Selain itu, penentuan jatuh tempo juga akan memudahkan akuntan dalam menyusun jurnal keuangan periodik.

2. Bisa Memiliki Bunga

Ciri - ciri piutang berikutnya adalah perusahaan selaku pihak kreditur dapat menentukan apakah piutang yang dikeluarkannya memiliki bunga atau tidak. Jika perusahaan mewajibkan piutang dengan bunga, maka pelaporannya dalam jurnal wajib disendirikan.

3. Memiliki Konsekuensi Telat Pembayaran

Terakhir, ciri-ciri piutang adalah menimbulkan risiko saat telat dibayar. Piutang adalah salah satu komponen aset penentu lancar tidaknya operasional perusahaan.

Sehingga perusahaan perlu memberikan konsekuensi tegas bagi pihak-pihak debitur yang telat melakukan pembayaran. Konsekuensi ini bisa berbentuk blacklist atau bahkan pelaporan ke pihak berwajib.

Jenis Piutang

Kemudian, ada banyak jenis dari piutang yang beberapa akan dijelaskan dibawah ini:

1. Piutang Usaha/Dagang

Piutang usaha adalah piutang karena penundaan pembayaran oleh konsumen yang telah menerima produk/jasa.

Piutang usaha juga sering dikenal dengan istilah piutang dagang, karena terjadinya disebabkan transaksi jual beli antara produsen dan konsumen.

Meski demikian, piutang dagang/usaha tidak selalu terjadi karena konsumen membeli secara kredit.

Beberapa faktor lain penyebab terjadinya piutang usaha adalah pre-order barang, sistem distribusi stok ritel, dan cicilan menggunakan pihak ketiga.

Piutang usaha adalah piutang tanpa mensyaratkan bunga, dan proses pengembaliannya bervariasi antara beberapa hari sampai beberapa bulan.

2. Piutang Wesel

Berbeda dengan piutang dagang, piutang wesel adalah piutang yang terjadi dengan kesepakatan antar kreditur dan debitur.

Proses terjadinya piutang wesel adalah suatu pihak mengajukan pinjaman kepada pihak lain, dan menjanjikan pembayaran di waktu tertentu.

Saat memberikan piutang wesel, umumnya perusahaan akan mengeluarkan surat kontrak di atas materai, dengan tanggal jatuh tempo dan bunga tertera.

Apabila pihak penerima hutang melanggar, maka perusahaan berhak melakukan konsekuensi sesuai kesepakatan dalam surat kontrak tersebut.

3. Piutang Lain-Lain

Sementara itu, piutang lain-lain adalah piutang di luar piutang dagang dan wesel. Beberapa hal yang termasuk dalam piutang lain-lain misalnya gaji karyawan di bayar di depan, piutang restitusi pajak, piutang bunga, dan sebagainya.

Setelah mengetahui beberapa jenis piutang. Yuk kita mengetahui beberapa cara yang bisa membuat kita bisa mengatasi masalah piutang

Penyebab PIUTANG MACET

Ada beberapa faktor yang menyebabkan piutang macet, ada faktor dari internal dan faktor external. Yang bisa kita lakukan adalah dengan meminimalisir faktor internal atau bahkan jangan sampai piutang tidak tertagih disebabkan karena faktor internal

Faktor Internal :

  • Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan piutang di perusahaan
  • Lemahnya sistem informasi kredit di perusahaan

Faktor External :

  • Debitur lupa akan tanggal jatuh tempo
  • Debitur mengalami penurunan ekonomi usaha, mengalami musibah
  • Debitur belum memiliki dana untuk membayar piutang
  • Debitur dengan sengaja mengabaikan piutang walaupun memiliki kemampuan membayar
  • Debitur yang bandel dan sering menghindar jika ditagih piutang.

Cara Mengatasi Piutang Macet

Berikut beberapa tahap dalam menagih piutang macet dari sisi faktor external

1. Hubungi Customer

Sebelum menagih piutang awali dulu menanyakan kabar customer terlebih dahulu. Memang terkesan basa basi. Namun dengan menanyakan kabar mereka tentunya ini akan berdampak positif pada hubungan antara Anda dan customer.

2. Pastikan Customer Menerima Tagihan

Tanyakan kepada customer apakah tagihan yang kamu kirimkan sudah mereka terima (walaupun kamu yakin mereka sudah menerima tagihan tersebut). Dan tanyakan apakah mereka sudah mengecek tagihan tersebut. Kalau sudah kamu bisa lanjutkan ke step berikutnya yaitu penagihan.

Namun jika jawaban klien belum menerima. Pastikan ke team kamu jika tagihan sudah terkirim. Jika sudah kamu jelaskan kepada customer kapan tagihan kiranya akan mereka terima. Sangat disarankan hal ini dilakukan 2 hari sebelum tagihan jatuh tempo. Fungsinya untuk menagih sekaligus mengingatkan.

3. Lakukan Penagihan Secara Agresif

Kamu dapat mengingatkan kepada customer bahwa hari ini adalah tanggal jatuh tempo pembayaran hutang mereka. Takutnya customer lupa namun tidak sedikit juga yang pura-pura lupa lho.

Oleh karena itu tugas kamu mengingatkan mereka dan ingat harus tetap menggunakan kata-kata yang sopan ya. Main pintar saja lah, cukup dengan bahasa yang lemah lembut namun tegas.

Dan lakukan penagihan secara agresif jika mereka menghindar/menolak menerima telpon maupun menolak bertemu. Hubungi terus atau datangi langsung ke kantornya

Pokoknya pantang pulang sebelum menerima piutang.

4. Tawarkan solusi

Kamu juga harus bisa memberikan solusi kepada customer. Jika memang customer menghadapi situasi yang ‘mentok’, coba pikirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa ditempuh. Misalnya dengan meminta jaminan, menukar dengan sesuatu yang berharga yang angkanya tidak kurang dari piutang yang harus diterima. Cari jalan keluar yang baik.

Tetapi jika masih ada kemungkinan uang bisa kembali dalam bentuk cash kamu harus mengusahakannya sekuat mungkin.

Kemungkinan lain ini bisa kamu lakukan jika memang situasinya sangat memaksa.

5. Beri Insentif Finansial

Salah satu cara membuat customer lebih cepat membayar piutang adalah dengan memberi mereka keuntungan. Tawarkan diskon sebesar 5% jika memungkinkan untuk membayar tagihan jika membayar dalam 15 hari. Hal ini menyebabkan pembayaran akan lebih cepat dibayar.

Kesimpulan

Nah, itu dia beberapa tahapan untuk kamu dalam menagih piutang ke customer agar hubungan kamu dan customer tetap baik.

Jika dengan beberapa tahap tersebut customer tidak juga mau membayar hutangnya, maka kamu bisa ambil tindakan lebih tegas, seperti menghentikan sementara jasa yang diberikan atau pengiriman barang ke customer.

Kamu juga bisa menggunakan pihak ke tiga (debt collector) untuk menekan customer membayar hutang mereka.

Lakukanlah dengan penuh komitmen, semoga berhasi

Bagikan Melalui

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu