Silakan masukkan kata kunci pada kolom pencarian

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Kamus ICO Initial Coin Offering

Dunia digital semakin berkembang pesat dan semakin banyak orang yang ingin terlibat di dalamnya.

Salah satu cara yang populer untuk terlibat dalam dunia digital ini adalah dengan berinvestasi di cryptocurrency.

Di antara berbagai cara untuk berinvestasi di cryptocurrency, Initial Coin Offering (ICO) adalah salah satu cara yang banyak digunakan.

Apa itu ICO dan bagaimana cara berpartisipasi di dalamnya?

Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya!

Apa Itu ICO

ICO atau Initial Coin Offering adalah cara baru untuk memperoleh dana bagi sebuah proyek blockchain dengan menjual token atau koin digital kepada investor.

Koin digital ini dapat dibeli dengan menggunakan cryptocurrency seperti Bitcoin atau Ethereum.

ICO pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 oleh Mastercoin.

Namun, ICO baru menjadi populer pada tahun 2017 saat Ethereum berhasil mengumpulkan dana lebih dari $18 juta dengan menggunakan ICO.

Masa Penawaran Awal ICO

Masa penawaran awal ICO dapat berlangsung dalam beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung pada jumlah dana yang ingin dikumpulkan oleh proyek blockchain tersebut.

Selama masa penawaran awal, investor dapat membeli token dengan harga yang lebih murah daripada harga pasar.

Setelah masa penawaran awal selesai, token dapat diperdagangkan di berbagai platform cryptocurrency seperti Binance atau Coinbase.

Beda IPO vs ICO

IPO atau Initial Public Offering adalah cara tradisional untuk memperoleh dana bagi sebuah perusahaan dengan menjual saham kepada investor.

Salah satu perbedaan utama antara IPO dan ICO adalah bahwa ICO tidak diatur oleh badan pengawas keuangan seperti Securities and Exchange Commission (SEC) di Amerika Serikat.

Selain itu, pemegang token atau koin digital tidak memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan, yang berbeda dengan pemegang saham yang memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tips Menghindari Kerugian ICO

Karena ICO tidak diatur oleh badan pengawas keuangan, investor harus lebih berhati-hati saat berinvestasi di ICO.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar terhindari kerugian di ICO:

a. Tidak Ada Otoritas yang Mengatur ICO

Salah satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa tidak ada otoritas yang mengatur ICO.

Ini berbeda dengan IPO, di mana perusahaan harus memenuhi persyaratan ketat dan harus disetujui oleh badan pengatur sebelum dapat mengumpulkan dana dari publik.

Dalam hal ICO, siapa saja dapat memulai ICO, bahkan individu atau tim kecil.

Mereka tidak perlu memenuhi persyaratan tertentu atau mendapatkan persetujuan dari otoritas yang mengatur.

Oleh karena itu, risiko investasi ICO jauh lebih tinggi daripada IPO, dan sangat penting untuk melakukan riset yang cukup sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

b. Cari Tahu Informasi Terkait ICO atau DYOR

Salah satu kunci untuk menghindari kerugian dalam investasi ICO adalah dengan melakukan riset yang cukup sebelum berinvestasi.

Anda harus mencari tahu sebanyak mungkin tentang proyek dan tim di baliknya.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan termasuk:

  • Tujuan proyek dan visinya
  • Tim pengembang dan pengalaman mereka dalam industri blockchain
  • Roadmap dan jadwal pengembangan proyek
  • Tokenomics dan kegunaan token dalam proyek
  • Rencana pengelolaan dana yang terkait dengan ICO

Anda juga harus mempertimbangkan ulasan dan pendapat para ahli dalam industri blockchain.

Carilah forum, situs web, dan sumber daya lainnya yang dapat memberikan informasi yang berguna tentang proyek tersebut.

c. Tetap Berhati-hati

Terakhir, tetap berhati-hati saat berinvestasi dalam ICO.

Ada banyak penipuan ICO yang beredar di luar sana, dan sebagian besar dari mereka berjanji untuk memberikan keuntungan yang besar dalam waktu singkat.

Namun, ketika terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

Pastikan untuk menghindari ICO yang menawarkan keuntungan yang tidak realistis dan mengikuti saran untuk melakukan riset yang cukup sebelum berinvestasi.

Selain itu, pastikan untuk tidak memasukkan semua uang Anda ke dalam satu proyek ICO.

Diversifikasi portofolio Anda dengan berinvestasi dalam beberapa proyek yang berbeda.

Ini dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan investasi Anda dalam jangka panjang.

  1. Apa yang Dimaksud Dengan ICO?

    ICO atau Initial Coin Offering adalah upaya penggalangan dana yang dilakukan oleh proyek blockchain dengan cara menawarkan aset kripto kepada para investor. Tujuannya adalah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan proyek dan menciptakan nilai bagi para pemegang token. Dalam ICO, perusahaan menerbitkan token digital yang kemudian dijual kepada investor dalam pertukaran untuk bitcoin atau ethereum. Token ini kemudian dapat digunakan untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan atau dapat diperdagangkan di bursa kripto.

  2. Apa Tujuan ICO?

    ICO atau Initial Coin Offering merupakan upaya untuk mengumpulkan dana oleh sebuah proyek blockchain dengan cara menawarkan aset kripto kepada para investor. Pelaksanaan ICO dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan dana yang akan digunakan untuk membiayai dan mengembangkan proyek kripto baru.

  3. Apa Arti Tokenomics?

    Tokenomics adalah sebuah istilah yang terdiri dari kata token dan economics, yang mengacu pada studi tentang elemen yang membuat sebuah mata uang kripto memiliki nilai ekonomi dan menjadi berharga.

Bagikan Melalui

Daftar Isi

    Tidak ada Daftar Isi

Berlangganan Duwitmu